MANDARNESIA.COM, Polewali — Musyawarah Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Munas KAHMI) akan digelar di Kota Palu Sulawesi Tengah, 24 sampai 28 November 2022 mendatang.
Beberapa Majelis Daerah KAHMI diminta untuk segera melaksanakan musyawarah daerah sesuai instruksi Majelis Nasional yang pengurusannya berakhir. paling lambat 9 November.
Perintah Majelis Nasional (MN) KAHMI tersebut tertuang dalam Surat Instruksi Nomor 314/A/MNK/KAHMI/X/2022 tertanggal 24 Oktober 2022.
“Apabila belum melaksanakan sebagaimana yang dimaksud, maka Majelis Daerah Kahmi tersebut berpotensi hanya akan puas menjadi peserta dengan status peninjau,” bunyi surat tersebut.
Sehubungan dengan itu MD KAHMI Polman sebagai bagian dari peserta munas pun segera merespon perintah tersebut dan akhirnya bisa melaksanakan Musyawarah Daerah yang ke II pada 31 Oktober 2022 di Hotel Sinar Mas Polewali.
Akan tetapi pelaksanaan Musda Kahmi Polman yang terbilang alot hingga dini hari itu, dinilai menyisakan beberapa persoalan krusial, sangat prinsip yang ditengarai melenceng dari aturan.
Aktivis Kahmi dan HMI Polman Awaluddin menyebut bahwa berdasarkan AD/ART KAHMI hasil Munas ke-X di Medan pada Pasal 24 Poin 2 bahwa Presidium Pengurus Daerah itu seharusnya berjumlah 5 orang, dan itu harus ditaati tapi yang terjadi pada Musda Kahmi Polman berjumlah 7 orang.
“Itu baru satu poin, kita belum bicara pada konteks substantif,” jelasnya, Kamis (10/11/2022).
Mencermati hal tersebut, beberapa alumni senior HMI menilai dan menganggap penting untuk memberikan masukan, agar segera dilakukan evaluasi sebelum pelaksanaan Munas berlangsung.
Awaluddin yang juga pemerhati sosial politik di daerah mengatakan, kenapa ini tidak dilakukan evaluasi sesaat pasca Musda digelar, kenapa baru sekarang.
“Tidak ada kata terlambat untuk melakukan pembenahan, dan kita tidak perlu menunjuk siapa yang salah, dan saya kira itu tidak produktif untuk diperdebatkan dalam situasi waktu yang mepet seperti ini,” ujarnya.
Pointnya adalah, KAHMI ini Organisasi besar yang menghimpun semua potensi kader bangsa dan kader ummat dan di dalamnya dihuni calon-calon pemimpin masa depan. Sehingga harapannya kita ingin memberikan edukasi dan pengalaman yang baik untuk adik-adik yang ada di bawa agar disiplin dalam menjalankan AD/ART.
“Kamipun sudah memberi masukan sekaligus meminta pertimbangan kepada Majelis Wilayah Kahmi Sulbar,” tutupnya. (Ris/WM)