AIM: Wonomulyo Barometer Ekonomi Sulbar

MANDARNESIA.COM, Wonomulyo — Seminar Hari Jadi Wonomulyo yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat Kamis, 16 Maret 2023 di Pendopo Kecamatan Wonomulyo, dengan hasil rekomendasi mengambil tonggak 1 September 1937 sebagai hari pertama kelahiran Wonomulyo.

Seminar ini merupakan hasil kesepakatan Forum Group Discussion (FGD) yang dihelat sebelumnya di tempat yang sama tanggal 5-7 Desember 2022.

Terdapat dua narasumber pada seminar ini yaitu Ritha Mikawaty S, S.Hut, MM, merupakan Analis Kebijakan Ahli Madya pada Direktorat Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Ditjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi.

Narasumber kedua Dr. Abd. Rahman Hamid, Dosen Sejarah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung yang juga sekaligus penulis serta peneliti sejarah Mandar khususnya kebudayaan maritim. Kemudian seminar ini dimoderatori Adi Arwan Alimin yang juga penulis buku Kampung Jawa di Tanah Mandar-Kronik Sejarah Kedatangan Kolonisasi Mapilli

Kehadiran orang nomor satu di Polewali Mandar H. Andi Ibrahim Masdar, Bupati Polewali Mandar merupakan momen istimewa karena beliau secara langsung melihat antusiasnya masyarakat Wonomulyo dalam menyambut seminar dalam menentukan tonggak hari jadi yang sedang diseminarkan itu.

Bupati Polewali Mandar hadir membuka acara seminar, dalam sambutannya dia mengungkapkan rasa senangnya hadir di tengah-tengah masyarakat Kappung Jawa karena menurutnya ini dilaksanakan di sisa akhir masa jabatannya.

“Hari ini, seminar Hari Jadi Wonomulyo saya sangat senang, di sisa akhir jabatan saya menghadiri seminar hari jadi Wonomulyo,” ungkap lelaki yang namanya berakronim AIM.

Menurutnya, Wonomulyo itu adalah barometer ekonomi Polman, sehingga selalu mendapatkan pelayanan plus dari pemerintah daerah dan provinsi. “Wonomulyo mendapatkan pelayanan plus dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan Pemerintah Daerah Polewali Mandar tidaklah salah, karena ekonomi Polman dan Sulbar ditentukan oleh Wonomulyo, indikator kemajuan Sulbar ada di Wonomulyo,” jelas Bupati Polman dua periode tersebut.

Ditambahkan AIM bahwa dalam waktu dekat akan hadir Direktur Bank BRI yang akan mendukung penuh dan akan berkunjung ke Pelabuhan Tanjung Silopo. “Akan ada kerja sama dengan Filipina untuk direct barang dari Sabah ke Tanjung Silopo,” ungkapnya.

Sehingga Bapak AIM berharap Polewali Mandar melalui kepala desa bisa mensupport IKN, menurutnya kalau mau maju harus berpikir bisnis. “Semua kades harus punya produk ke IKN untuk kepentingan jangka panjang. Sudah banyak sayuran di Wonomulyo yang dikirim ke Pare-pare, Kopi Kurrak ada dijual ke Senayan City, Durian Bulo,” tambahnya.

“Berikan saya masukan apa kira-kira yang harus saya lakukan sehingga bisa kita anggarkan,” tutupnya.

Abdul Halim Wakil Ketua DPRD Sulbar yang juga hadir dalam acara Seminar Hari Jadi Wonomulyo berpendapat bahwa budaya yang ada di Wonomulyo mulai bergeser, sehingga seminar ini juga adalah upaya untuk mengembalikan apa yang mulai bergeser itu.

“Saya sebagai warga Wonomulyo berharap Sejarah Wonomulyo bisa diceritakan mungkin lewat buku, mulai dari penamaan nama-nama kampung yang sama dengan nama daerah di Jawa. Kolaborasi Pemprov dan Pemda dan OPD untuk pelaksanaan Hari Jadi Wonomulyo untuk mengembalikan budaya Jawa yang ada di Wonomulyo,” harapnya. (WM)