MWCF 2019 : Ruang Berkreasi Hingga Menularkan Budaya Literasi

Menurutnya, dengan perkembangan yang begitu cepat, perlu diimbangi kegiatan seperti ini. Kemudian, Lukman berpesan, agar manfaatkanlah waktu dengan sebaik-baiknya.

”Jangan ditunda sampai esok. Kegiatan yang dilakukan pada hari ini, harus tetap mendapat dukungan dari pemerintah. Dan Alhamdulillah, bahwa laporan dari dinas pendidikan telah mensupor,” kata Lukman.

Ketua Forum MWCF Adi Arwan Alimin mengungkapkan, penggagas MWCF sesungguhnya ada beberapa orang sejak dua tiga tahun lalu. Pada tahun 2018 lalu, sudah dimulai dengan istilah pra MWCF.

“Kami  menganggaop bahwa Mandar Writers and Culture  Forum, kenapa bukan istilah festival yang kita gunakan, karena memang bukan festival. Ini adalah pertemuan para penulis-penulis  Sulawesi Barat yang memang jumlahnya semakin meningkat tiap tahun. Sebuah bangsa yang besar dan beradab itu, ketika semakin banyak penulisya,” ungkapnya.

‘”Kita berharap, MWCF bisa menjadi lokomotif yang luar biasa karena forum seperti ini belum pernah dilakukan di Sulawesi Barat. Kita juga berhatap, MWCF ini akan seperti Borobudur writer di Jawa Tengah, atau Makassar writer di Makassar,” tambah Adi Arwan.

Foto : Busriadi Bustamin