MANDARNESIA.COM, Majene — Festival Sipamandar: Jejak Pelayaran Jalur Rempah Majene 2024 berlangsung meriah di Lapangan Betteng, Pamboang, Majene. Diantara kegiatannya, Lomba Band Kreasi Musik Sayang-sayang.
Acara ini sukses mendulang antusiasme masyarakat dan penikmat musik yang datang dari berbagai daerah untuk menyaksikan penampilan band-band terbaik.
Lomba ini salah satu kegiatan unggulan dalam rangkaian Festival Sipamandar, yang mengangkat tema “Jejak Pelayaran Jalur Rempah” untuk mengenang sejarah panjang Majene sebagai salah satu titik penting dalam jalur perdagangan rempah Nusantara.
“Ini merupakan hasil kolaborasi komunitas-komunitas yang ada di Majene dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene dengan Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Ristek Republik Indonesia,” sebut Ahmad Ridhai, Direktur Pelaksana Festival Sipamandar dalam keterangan pers tertulis kepada mandaresia.com, Jumat (13/9/2024).
Dia menjelaskan tema tahun ini sarat makna, lomba musik ini tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat. Tetapi wahana untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal melalui lagu-lagu kreasi bertema “Sayang-sayang” yang merupakan bagian dari warisan budaya musik tradisional Mandar.
Lima band tingkat SMA/sederajat se-Kabupaten Majene bersaing dalam lomba ini, menampilkan beragam genre musik yang dikombinasikan dengan elemen musik tradisional Mandar, seperti alunan gendang dan petikan sayang-sayang.
Penampilan para peserta berhasil memukau juri dan penonton, dengan inovasi dan kreativitas dalam mengaransemen lagu.
Oji, salah satu juri menyatakan lomba musik ini menunjukkan semangat kreativitas yang luar biasa dari para pemuda Majene dalam menggabungkan elemen-elemen musik modern dengan tradisional.
“Kami berharap acara seperti ini bisa terus diadakan setiap tahun, sebagai wadah apresiasi dan ekspresi seni para musisi muda,” harap penyanyi dan pencipta lagu ini.
Acara dibuka bintang tamu Band RII dengan musik bergenre reggae yang menyanyikan tiga lagu, lalu ditutup Band Kamuflase juga dengan tiga lagu.
Pemenang akan diumumkan pada malam puncak “Closing Ceremony.”
Festival Sipamandar ini diharapkan dapat terus menjadi ajang yang menginspirasi dan mempererat kebersamaan masyarakat Majene, serta memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada khalayak luas.
Sekdis Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene, Afiat Mulwan, berharap ke depan acara ini bisa semakin besar dan lebih banyak menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Majene.
“Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan festival ini menjadi salah satu acara budaya di Sulawesi Barat,” tambahnya.
Suksesnya penyelenggaraan lomba musik ini, Festival Sipamandar kembali menegaskan pentingnya melestarikan budaya dan tradisi lokal di tengah arus modernisasi, serta mengingatkan kita akan kekayaan sejarah, budaya, dan kekayaan rempah Majene sebagai bagian dari jalur rempah Nusantara. (Rls/WM/*)