Senator Ajbar: Mereka Tidak Menjarah, Dua Hari Mereka Lapar dan Haus

Laporan: Sudirman Syarif

Wonomulyo, mandarnesia.com—Aksi solidaritas terus mengalir untuk korban gempabumi Malunda dan Mamuju terus mengalir. Gempa dengan magnitudo 6,2 yang telah melulantahkan Malunda dan Mamuju, Ibukota Provinsi Sulawesi Barat.

Ini pengalaman pertama sejak terbentuk menjadi provinsi ke-33 di Republik Indonesia.Meskipun sebelumnya sudah pernah terjadi, namun saat itu masih belum terbentuk Sulawesi Barat.

Salah satu senator dapil Sulawesi Barat yang pada pemilu kemarin berhasil menjadi wakil rakyat di DPD-RI juga terjun langsung membagikan sembako kepada pengungsi dan sesuai dengan pengamatannya di lapangan bahwa fakta di lapangan memang kelihatan belum terkoordinasi dengan baik.

“Setelah melakukan kunjungan langsung mengantarkan berbagai kebutuhan mendesak bagi para pengungsi kita dan ternyata fakta di lapangan memang kelihatan belum terkoordinasi dengan baik, sehingga banyak pengungsi kita, karena tidak tahan dengan kondisi, tidak mendapatkan bantuan dua hari terakhir sama sekali tidak sampai, sehingga mereka harus ke jalan kemudian menahan para relawan yang membawa kebutuhan dasar mereka” ungkapnya kepada mandarnsia.com.

Menurutnya pengungsi itu tidak menjarah, tapi karena kondisi dalam keadaan lapar dan haus sehingga mereka terpaksa melakukan itu.

“Oleh sebab itu bagi saya para pengungsi itu tidak menjarah, tetapi karena lapar, haus, sehingga mereka malakukan itu. Oleh sebab itu saya amat menghargai dan memahami benar apa kebutuhan dan kondisi para pengungsi kita, terutama para pengungsi yang cukup jauh masuk di daerah bukit dan gunung, dan tidak mendapatkan distirbusi logistik, bagi saya wajar mereka kalau kemudian harus meminta  baik halus maupun kasar, oleh sebab itu, saya berharap ini bisa terkoordinasi dengan baik” harapnya melalui mandarnesia.com.

Senator yang tinggal di Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, ketika bencana ini datang dan mendapati ada ribuan pengungsi dan ratusan korban luka serta meninggal dunia, langsung bergerak menghimpun kekuatan untuk memberikan bantuan sesuai kemampuannya untuk datang mengulurukan tangannya membantu warga Sulawesi Barat yang telah memberinya mandat mewakili mereka di senayan dalam kapasitas dan tupoksinya sebagai senator di DPD-RI.

Menurutnya dalam keadaan kondisi bencana seperti ini jangan saling menyalahkan, tidak ada pemerintah yang bisa mengetahui bencana lalu bersiap menghadapinya. Sehingga dia berharap kebersamaan ini harus dibangun dalam menghadapi ujian ini.

 “Dalam keadaan seperti ini tidak ada yang bisa disalahkan, tidak ada pemerintah yang siap dengan menghadapi bencana seperti ini, saya hanya menghimbau yang punya kemampuan punya kesempatan, ayo kita sama-sama turun, seberapa pun kemampuan kita, kita berbagi kepada mereka, lakukan dengan ikhlas, lalu tidak usah menentukan titik-titik dimana? Haruskah di ibukota provinsi, bagi saya dimana pun mendapatkan pengungsi, dimana membutuhkan logistik, ayo turunkan di situ, ini penting dalam kondisi darurat seperti ini” urainya kepada mandarnesia.com.

“Insya Allah kita terus berbenah, bersama-sama berupaya bersatupadu, ujian ini cepat bisa berlalu, terkoordinasi dengan baik, sehingga tidak ada lagi pengungsi yang tidak mendapatkan logistik dan lain-lainnya, bisa terkonsolidasi, dan para pengungsi bisa kembali ke rumah, pada posisi kondisi betul-betul sudah aman yang dikeluakan oleh lembaga yang berwenang” Tambah Senator Ajbar.

Harapannya semua baik, dan ini menjadi pengalaman berharga bagi provinsi, bagi pribadi kita dalam posisi seperti ini, bahu-membahu amat dibutuhkan.