Kosmetik Palsu Beredar Luas di Pasar Tradisional Mamuju

MAMUJU, Mandarnesia.com-Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Sulawesi Barat (Sulbar) menemukan kosmetik palsu yang beredar di pasar-pasar tradisional di Mamuju, Sulbar.

Tak main-main, pemalsuan barang ditemukan pada kosmetik yang diproduksi perusahan-perusahaan besar, seperti PT Unilever Indonesia  menjual hand body lotion citra dan krim perawat wajah pond’s yang diproduksi Unilever Indonesia Tbk itu.

Kepala BPOM Sulbar Nety Nurmulyawati menyebut, modus yang digunakan pelaku dengan cara mengisi  kosmetik kemudian menggunakan kemasan asli.

“Dipalsukan oleh oknum. Kalau dipalsukan biasanya dia cantumkan nomor registrasi. Tapi, dari kemasan dan tampilannya itu pasti ada yang berbeda. Sedangkan pabrik yang resmi kalau dia melakukan perubahan baik di tampilan produknya dan kemasannya, pasti akan pelapor,” kata Nety kepada mandarnesia.com, Jumat (1/2/2019).

“Yang kami dapatkan ini di pedagang eceran pasar tradisional. Tentunya jumlahnya juga tidak banyak. Biasanya kalau kita temukan di distributor seperti yang di Polman kemarin, jumlahnya lumayan banyak. Tapi, kalau di pasar tradisional jumlahnya ini tidak banyak karena pengecer,” sambungnya.

Nety mengungkapkan, praktek pemalsuan kosmetik ada di Mamuju. Makanya kata dia, BPOM tetap melakukan edukasi kepada masyarakat bagaimana mengenali produk. Jangan cepat terpengaruh. Harus dikenali produknya. Harus tahu persis karakter citranya seperti apa.

“Karena pada saat ada perubahan, kemasannya berubah, harus ada kecurigaan bisa-bisa dia palsu. Karena kalau ada perubahan mau teksturnya, warnanya pasti terlapor ke BPOM. Misalnya, pengusaha ini melapor tanggal sekian produk kami berubah yang warnanya putih menjadi pink. Secepatnya pusat akan menyampaikan ke kami,” tutupnya.

Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Mashura yang dihubungi mendarnesia.com menyampaikan, akan berkomunikasi dengan Dir Narkoba dan Dirkrimun Polda Sulbar, terkait peredaran kosmetik palsu tersebut.

“Saya hubungi Dit Narkoba dan Krimum,” kata Mashura melalui pesan pengantar WhatsApp.

Foto: Sudirman Syarif

Reporter: Sudirman Syarif