Penulis: Ulva Tia Saoja
Kue tradisional yang satu ini dapat dijumpai di beberapa daerah di Nusantara. Namun ada juga di Mandar, Sulawesi Barat. Nama dan penyebutan yang berbeda. Kue yang satu ini tidak kalah unik dari kue-kue lain di Indonesia, yaitu Bubu’us dalam kamus Bahasa Mandar yang disusun Idham Khalid Bodi ditulis Buwuqus.
Jika kue tradisional lain yang sering kita jumpai tergolong rumit pembuatannya, tidak dengan kue Buwuqus ini. Dengan bahan-bahan yang sederhana dan harga terjangkau serta proses pembuatan yang mudah, kue ini banyak digemari oleh masyarakat Mandar untuk dijadikan cemilan pendamping kopi atau teh. Selain sebagai cemilan, Kue ini ada di acara-acara besar dan acara-acara sakral bagi orang Mandar. Contohnya, syukuran mending rumah, maulid nabi Muhammad SAW, akikah, atau pada acara seperti pernikahan atau hajatan lainnya.
Tidak ada yang tahu bagaimana makanan manis ini tercipta, menurut Ibu Kania (57), warga Manding, Polewali Mandar bersuku Mandar, menyebutkan bahwa kue ini telah lama ada, bahkan resepnya pun turun temurun dari keluarganya.
Bahan-bahan yang dibutuhkan: Kelapa parut, Santan, Tepung ketan, Ubi jalar, Gula merah, Pewarna makanan hijau, Daun pisang (yang agak tua dan yang muda), Ketiga, proses pembuatan kue Buwuqus.
Ada tiga tahap dari pembuatan kue ini. Penjemuran daun pisang, Pembuatan isian, Pembuatan adonan
Hal pertama harus kita kerjakan adalah menjemur daun pisang di bawah sinar matahari. Tujuannya agar daun pisang lunak dan mudah dibentuk serta tidak mudah sobek. Jika daun pisang dirasa sudah cukup lentur, ambil daun pisang tersebut kemudian dipotong-potong berbentuk kerucut. Daun pisang yang digunakan adalah yang agak muda.
Isian kue Buwuqus terbuat dari kelapa parut dan gula merah. Cara pembuatannya: Siapkan gula merah dan kelapa parut sesuai dengan jumlah yang ingin dibuat dengan takaran manis sesuai selera, kemudian, panaskan wajan dan masukkan gula merah beserta kelapa parut ke dalamnya.
Aduk-aduk secara perlahan dengan api sedang hingga gula merah meleleh dan dapat menyatu dengan kelapanya, setelah kedua bahan tersebut menyatu dengan sempurna, matikan kompor dan dinginkan. Setelah jadi, kita dapat menyebut isian ini dengan rittiq.
Setelah cukup dingin, bentuk isian tersebut menjadi bulat-bulat dengan menyesuaikan ukuran kue yang akan dibuat, jangan terlalu besar dan jangan pula terlalu kecil. Setelah semua isian tersebut selesai, sisihkan. Siapkan pula santan dan sisihkan juga bersama dengan isian tadi.
Adonan kue Buwuqus terdiri dari tepung ketan. Cara pembuatannya: Siapkan wadah dan tuangkan tepung ketan ke dalamnya. Tambahkan sedikit demi sedikit air dan aduk. Setelah adonan menjadi kalis, siapkan ubi jalar yanag telah direbus dan dihancurkan ke dalam adonan tersebut. Takaran ubi jalar 1:3 dengan tepung ketan. Jadi, ubi jalar tidak boleh lebih banyak dari tepung ketan. Karena kita membuat kue bubu’us dengan bahan dasar tepung ketan dan bukan kue ubi. Tambahan ubi dapat digunakan dan bisa juga tidak, namun kebanyakan ibu-ibu yang membuat pengalaman ini tidak menambahkan ubi didalamnya.
Aduk-aduk lagi hingga semua bahan tercampur rata. Setelah adonan dirasa sudah cukup kalis, bagi adonan-adonan tersebut menjadi bagian-bagian kecil untuk diisi dengan isian yang telah kita buat sebelumnya.
Ambil bagian kecil adonan tersebut, pipihkan lalu masukkan isian ritti. Setelahnya, kembali bulat-bulat adonan tersebut hingga tak ada gula merah yang terlihat. Lakukan hal yang sama pada seluruh adonan dan isian. Selanjutnya, siapkan santan yang telah kita sisihkan tadi,. Celupkan adonan Buwuqus tersebut ke dalam santan satu per satu dan bungkus menggunakan daun pisang. Dengan lapisan daun pisang muda berada di dalam. Berikut cara membungkus kue Buwuqus:
Setelah itu, kukus kue Buwuqus tersebut hingga matang. Silahkan Dinikmati kue Buwuqus anda.
Biasanya jika di acara pernikahan atau hajatan, kue bubu’us dibuat dalam jumlah yang banyak untuk dimasukkan kedalam berkat/kantong plastik dan dibawa pulan setelah doa syukuran selesai dipanjatkan. Rasanya yang kenyal, gurih dan manis dapat mengembalikan mood kita yang sedang berantakan. Dan yang terpenting lagi, kue bubu’us dapat mengenyangkan karena berbahan dasar tepung ketan yang mengandung karbohidrat tinggi, sehingga baik sebagai pengganjal lapar.