Tanggap Bencana, Pemprov Sulbar Patut Diberi Apresiasi

Laporan: Wahyudi

MANDARNESIA, Mamuju – Lindu yang menggoyang Sulawesi Barat Rabu, 8 Juni 2022 menyisakan pertanyaan besar, seperti apa penanganan bencana yang dilakukan pemerintah, khususnya Pemprov Sulawesi Barat. Berkaca pada persitiwa 14 dan 15 Januari 2021 memang saat itu amat kelihatan daerah ini belum siap menghadapi bencana.

Apakah Pemprov Sulawesi Barat telah belajar dari pengalaman sebelumnya atau karena kehadiran sosok pemimpin baru sebagai Pj. Gubernur Sulawesi Barat Akmal Malik.

Redaksi mandarnesia.com mendapatkan catatan laporan berupa data penanganan tanggap darurat gempa 5,8 magnitudo Rabu kemarin, tidak lagi seperti keluhan BPBD yang memicu kekecewaan meluas tahun lalu karena tidak memiliki data saat itu. Kali ini publik dapat membaca atau mengikuti laporan penanganan bencana.

Seperti diketahui bahwa arahan BMKG yang disitat dalam laporan tersebut tetap mewarning terhadap kemungkinan gempa bumi susulan yang mungkin terjadi. BMKG merekomendasi untuk sementara menghindari pertemuan di dalam gedung.

Kejadian bencana di wilayah Sulawesi Barat yang terjadi hari Rabu, 8 Juni 2022 sesuai data yang diperoleh Pusdalop sebagai berikut: bahwa jenis bencana ini berupa gempa bumi 5,8 SR dengan waktu kejadian 12.23 Wita dengan lokasi Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat.

Sesuai laporan yang diperoleh mandarnesia.com melalui surat elektronik dalam bentuk file acrobat reader menyebutkan data luka – luka 17 Orang, 70 unit rumah rusak, 1 unit Mushollah Salunangka, Gedung PKK Sulbar Retak dan Plafon Rubuh, Kantor Ortala Sulbar Retak dan Plafon Rubuh, Kantor Baligbangda Sulbar Retak dan Plafon Rubuh, Kantor Ketapang Sulbar Retak dan Plafon Rubuh, Kantor DLHK Sulbar Retak dan Plafon Rubuh, Didukcapil Kabupaten Mamuju, Kantor Korem 142 Tatag Dinding Retak, Mesjid Korem 142 Tatag Rubuh, Aula Korem 142 Tatag Retak, Kantor PLN Mamuju.