,

Mamuju, Kami Tetap Disini

Oleh: Adi Arwan Alimin
SEJAM lalu saya menggeber motor keliling kota Mamuju. Ruas jalan di beberapa jalur utama relatif sepi. Tak seramai malam sebelumnya. Ini pemandangan yang langsung bersalin usai gempa siang tadi. Warga sepertinya banyak yang memilih pergi ke tempat yang dianggap lebih aman dan nyaman malam ini.
Titik kumpul seperti depan kantor Bupati Mamuju, dan jalur Soekarno-Hatta di mana kantor KPU Provinsi Sulbar berada kembali ramai. Puluhan kendaraan diparkir di sisi jalan. Di Facebook spot area Selamat Datang di Kota Mamuju juga ramai.
Dengan bekal pengetahuan mengenai mitigasi dasar, dan pengalaman traumatik tahun 2021, membuat warga kota terkesiap sejak siang. Hanya kawasan pasar baru yang tampak lebih sibuk. Mini market seperti Indomaret dan Alfamidi mulai tutup. Beberapa karyawan mengobrol menjaga toko.
Saya berniat membeli pisang goreng Majene dekat Gayatri, rupanya tidak menjual. Mampir di pisgor depan Matos pun tutup. Jalan Yos Sudarso atau area Pantai Manakarra hening, hanya ada beberapa pemotor melintas.
Pada malam sebelumnya, penjual bakso bakar yang berjumlah puluhan dengan asap membumbung ke udara selalu ramai. Tadi, hanya ada satu penjual yang standby di dekat tugu Nawacita, beberapa orang terlihat membeli.
Malam ini sebagian warga membuka lebar pintu rumah dan menggelar karpet di teras. Sementara roda empat yang biasanya memunggungi jalan terlihat bersiap start sewaktu-waktu. Toko, rumah makan atau warung tenda dalam kota banyak yang tutup.
Kami tetap memantau setiap informasi yang valid, misalnya dari otoritas kegempaan: BMKG. Agar tak ada kabar simpang siur yang kerap membingungkan dan palsu. Warga terbukti kuat selama ini dalam jejaring komunitas antartetangga dan kekentalan sebagai saudara.
Insya Allah kami tetap di sini, bersama warga lainnya di kota yang kami cintai. Terima kasih untuk semua sanak famili, kawan, dan sahabat di manapun yang terus menyemangati…
Sumber: Facebook Adi Arwan Alimin
Adv.