Oleh : Ilham Sopu
Sebelum adanya makhluk yang namanya manusia di muka bumi ini, Tuhan sudah menciptakan Malaikat yang tugas utamanya adalah melakukan penyembahan kepada Tuhan, mereka hanya melaksanakan perintah Tuhan, tidak ada yang melanggar perintah Tuhan. Ribuan tahun melakukan penyembahan kepada Tuhan.
Dunia terasa aman dan sunyi, tidak ada perkelahian, tidak ada pembunuhan, tidak ada hoaks, tidak ada fitnah memfitnah, tidak ada negara, tidak ada demokrasi, tidak ada partai politik, tidak ada pemilihan presiden, dan sebagainya, semuanya serba monoton.
Ada malaikat yang diawal penciptaannya melakukan sujud dan sujud terus tidak pernah bangkit, ada yang rukuk terus, ada yang bertasbih secara terus menerus. Itulah Malaikat makhluk yang tidak pernah durhaka kepada Tuhan, tidak pernah melanggar perintah Tuhan.
Namun Tuhan, tidak menghendaki kehidupan seperti itu, yang tidak ada kreativitas dari hambanya, suatu kehidupan yang monoton, Tuhan menginginkan ada perubahan di muka bumi, Tuhan menginginkan ada inovasi, ada warna-warni peradaban dari seluruh ciptaan-Nya. Oleh sebab itu Tuhan akan menciptakan makhluk yang berbeda dengan para Malaikat, sebelum menciptakan makhluk tersebut, Tuhan memberitahukan kepada makhluk-Nya yakni Malaikat,untuk menciptakan satu lagi makhluk yang bernama manusia.
Sekalipun Malaikat agak rada protes terhadap rencana Tuhan tersebut. Protes malaikat agak subyektif atau parsial, karena hanya melihat dirinya sejak diciptakannya tidak pernah putus dalam penyembahan kepada Tuhan. Dan Malaikat merasa cukup dengan apa yang dilakukannya. Dan dalam prediksi Malaikat, bahwa makhluk yang bernama manusia itu akan berbuat kerusakan dan saling membunuh diantara sesamanya, dan memang prediksi Malaikat itu benar bahwa manusia banyak berbuat kerusakan di muka bumi.
Jawaban teologis Tuhan kepada Malaikat, adalah Aku mengetahui apa yang kamu tidak tahu, ini jawaban Tuhan yang punya makna yang sangat dalam, dan malaikat terdiam dengan jawaban tersebut. Bahwa pengetahuan Tuhan tak terbatas dan Dia mahatahu, dan pengetahuan Malaikat itu terbatas.
Begitupun prediksi Malaikat terhadap manusia yang akan membuat kerusakan, saling membunuh itu juga prediksi yang hanya melihat dari satu sisi, dia belum tahu seperti apa itu manusia ciptaan Tuhan. Malaikat belum mengetahui secara pasti seperti apa makhluk yang namanya manusia, sehingga Malaikat menjawab apa adanya sesuai dengan kemampuan sang Malaikat.
Dengan hadirnya manusia tersebut dimuka bumi, Tuhan mengajari langsung kepadanya berupa nama-nama, pengetahuan-pengetahuan, ilmu-ilmu Tuhan, yang belum pernah diajarkan kepada Sang Malaikat. Dan disinilah kelebihan manusia atau Adam yang tidak terpikirkan oleh Malaikat, dia sudah di install oleh Tuhan dengan berbagai pengetahuan yang tidak pernah diberikan kepada Malaikat. Dengan terciptanya Adam atau manusia, maka akan ada perubahan besar yang terjadi di muka bumi.
Adam atau manusia menjadi makhluk yang didesain khusus oleh Tuhan, dilihat dari segi fisik manusia yang terbaik diantara ciptaan Tuhan, lebih-lebih dari segi fsikis, ada zat Tuhan yang ditiupkan kedalam diri manusia. Dengan dasar itulah, Tuhan memerintahkan kepada seluruh makhluk Tuhan untuk bersujud kepada Adam sebagai bentuk penghormatan
Ketika Tuhan memerintah kepada seluruh Malaikat untuk bersujud kepada Adam, semuanya bersujud kecuali iblis. Iblis enggan untuk sujud kepada Adam karena faktor nasab, Iblis nasabnya adalah api, sedangkan Adam berasal dari tanah, disini Iblis merasa lebih terhormat dari Adam.
Ada kegengsian untuk sujud kepada Adam. Dengan peristiwa tersebut iblis dikutuk oleh Tuhan, di usir dari surga dan menjadi makhluk yang hina. Namun iblis meminta kepada Tuhan untuk ditangguhkan, siksaan dari Tuhan sampai hari kebangkitan kelak, Tuhan memberikan kebebasan kepada iblis sampai hari kebangkitan di akhirat kelak. Betapa Tuhan maha pemaaf karena masih memberikan kesempatan kepada iblis untuk menikmati kebebasan setelah melanggar perintah Tuhan. Kesalahan terbesar iblis karena dia melanggar perintah Tuhan.
Bukan hanya meminta penangguhan untuk dihukum, dan Tuhan memberikan penangguhan kepadanya, karena iblis akan dihukum sesudah hari kebangkitan nanti, sehingga iblis berjanji akan berusaha sekuat tenaga untuk menyesatkan manusia.
Dalam bahasa Al-Qur’an, iblis akan mendatangi anak Adam dari berbagai penjuru dari arah depan, arah kanan dan kiri dan arah belakang, Al-Qur’an menggunakan dari berbagai arah, ini menunjukkan bahwa iblis akan mengarahkan segala kemampuan untuk menjerumuskan Adam dan keturunannya. Namun masih ada yang kurang dari serangan iblis yaitu arah atas dan arah bawah.
Menurut para penafsir atau pakar agama, bahwa arah atas itu jalan Tuhan yang biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk beribadah kepada Tuhan dan arah untuk banyak berdoa kepada Tuhan.
Sedangkan arah bawah, jalan manusia yang banyak melakukan sujud kepada Tuhan, jadi kedua arah ini adalah jalan penangkal iblis untuk masuk ke dalam diri manusia dalam melakukan dorongan-dorongan ke arah penyesatan manusia.
Jadi iblis masih menikmati kebebasannya sampai dibangkitkannya manusia kelak. Dan serangan iblis tersebut disertai dengan pernyataan iblis bahwa akan banyak manusia tersesat dan kebanyakan dari manusia itu tidak bersyukur.
Oleh sebab itu marilah kita jawab permintaan iblis, yang meminta penangguhan, karena ingin menyesatkan manusia akibat pelanggan yang dilakukannya yakni tidak melakukan sujud kepada Adam padahal itu adalah sebuah perintah.
Penangguhan iblis merupakan jalan abadi untuk menyesatkan manusia, sehingga mempelajari kesungguhan iblis tersebut, manusia bisa membuat pertahanan dari serangan iblis dari empat arah, dengan memanfaatkan arah yang tidak bisa dilalui oleh iblis yaitu arah atas dan arah bawah.
(Bumi Pambusuang, 4 Oktober 2023)