Erick Thohir Buka Pos Bloc Surabaya di Gedung Tempat Bung Karno Pernah Sekolah

MANDARNESIA.COM, Surabaya – Menteri BUMN Erick Thohir terus melakukan program revitalisasi aset-aset bersejarah dan bernilai tinggi milik perusahaan negara. Kali ini, giliran aset PT Pos Indonesia (Persero) di Surabaya yang dilirik Erick untuk ditingkatkan nilai ekonomi aset BUMN tersebut.

Aset yang direvitalisasi tersebut adalah cagar budaya Gedung Kantor Pos Kebonrojo yang berada di Jalan Kebonrojo Nomor 10, Surabaya.

“Khusus di PT Pos Indonesia, sejak awal memang ada 4 aset besar, yaitu di Jakarta, Medan, sekarang di Surabaya, dan satu lagi di Bandung,” ujar Erick dalam kunjungannya ke Pos Bloc Surabaya, Rabu (14/6).

Hadir mendampingi Erick dalam kunjungannya tersebut Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmat Djumadi, serta Direktur Utama Pos Properti Junita Roemawi.

Menteri BUMN menyebutkan, sejak awal, pihaknya telah menemukan aset – aset BUMN yang banyak mangkrak dan tidak bermanfaat.

Atas dasar itu diperlukan revitalisasi aset – aset yang menganggur itu hingga memberikan kontribusi berupa keuntungan kepada BUMN pemilik asetnya.

“(Revitalisasi) harus dilakukan, karena BUMN perlu memberikan kontribusi kepada negara. Negara membutuhkan pemasukan bukan hanya dari pajak, tetapi dari BUMN, dalam bentuk dividen,” ujarnya.

Erick menitipkan kepada BUMN pemilik aset dan pemerintah daerah agar menjaga aset – aset BUMN yang sudah direvitalisasi tersebut agar tetap produktif

“Setelah dibangun jangan malah jadi sepi. Padahal sudah dibangun, setahun kemudian malah ditinggalkan. Lihat Sarinah, mereka untung,” ujar Erick.

Sebelumnya, Erick telah mendorong dan menuntaskan revitalisasi aset BUMN lain yaitu pusat perbelanjaan dan cagar budaya Sarinah di Jakarta, perusahaan musik bersejarah di Solo Lokananta. Erick juga baru saja menyelesaikan revitalisasi Gedung Danareksa di Jakarta.

Selain itu, kata Erick, PT Pos Indonesia juga sudah mengoperasikan aset hasil revitalisasi ‘Pos Bloc’ di Pasar Baru, Jakarta untuk pasar UMKM, produk lokal, seni, hingga budaya.