MAKASSAR,Mandarnesia.com. Rabu (6/2/2019) petang, nasib nahas menimpa anak lima tahun itu. Ia meninggal setelah menjalani perawatan di Ruang Icu RS Wahidin Makassar, Rabu (13/2/2019).
Irham, merupakan korban tabrak lari. Anak pasangan Jaharuddin dan Asmira tertabrak kendaraan usai melaksanakan sholat Magrib di Masjid 45 Belang-Belang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulbar.
Sebelum tiba di RS Wahidin, Irham sempat dirawat di RS Mamuju. Setelah kecelakaan, Irham mengalami koma dan tak pernah mengeluarkan sepatah katapun kepada keluarganya yang terus mendampingi selama mejalani perawatan. Tubuh Irham yang sebelumya kuat kini tak bisa digerakkan.
Saat akan menyeberangi jalan raya, sebuah kendaraan roda dua yang berboncengan menggunakan motor menyerempetnya. Irham kemudian terpental ke jalan dan membuat kepala Irham mengeluarkan darah.
Dari kesaksian warga yang sempat melihat kejadian tersebut, pelaku menyerempet Irham menggunakan motor metik. Lalu, meninggalkan Irham yang saat itu butuh pertolongan.
Menurut keterangan dokter dari tante Irham, Husnaeni, otak Irham mengalami pendarahan di bagian dalam otak Irham. Sementara pada bagian luar terjadi pembengkakan.
“Penjelasannya sampai di sana (RS Wahidin) dari hasil ct scan pendarahaan di dalam otak. Bagian luar otak itu yang membuat dia koma. Karena mau diterapi, saat diberi obat tambah menurun kesehatannya,” kata Husnaeni kepada mandarnesia.com saat sedang berada di ambulans menuju kediaman Irham, Rabu (13/2/2019).
Dalam keadaan tak sadarkan diri, Minggu (10/2/2019), usia Irham genap lima tahun. Terkadang Irham menunjukkan rasa sakit dengan air mata yang setiap saat keluar.
Selama menjalani perawatan orang tua Irham sebagai nelayan, hanya mengandalkan bantuan dari para dermawan dan Jasa Raharja.
Bahkan ia termasuk keluarga kurang mampu juga tak mendapat layanan BPJS maupun Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Saat dikonfirmasi, Kepala Satuan Lalulintas (Kasat Lantas) Polres Mamuju AKP Edi Sartono menyampaikan, proses penyelidikan untuk mencari pelaku masih sedang dilakukan.
“Saya sudah dari sana (lokasi tabrakan) pelakunya belum ditemukan,” kata Edi kepada mandarnesia.com.
Reporter: Sudirman Syarif
Foto: Yayasan Marandang Sulbar