Akhsay, Santri PPM Al-Ikhlash Lampoko Duta Inisiatif Indonesia

MANDARNESIA.COM, Polewali — “Alhamdulillah ustadz, saya terpilih menjadi Duta Inisiatif Indonesia untuk delegasi Sulawesi Barat Tahun 2024.”

M. Akhsay Saputra memberikan kabar gembira itu ke Pimpinan Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash Ust. Ihsan Zainuddin, Lc. Dipl.

Ajang Duta Inisiatif Indonesia Greenziniative melaksanakan open recruitment Batch 8 pada 6 Juni-5 Juli 2024 dengan melakukan seleksi berkas dan interview.

Akhsay wakil dari siswa atau santri PPM Al-Ikhlash tersebut dinyatakan lolos pada 5 Juli 2024 dan akan melengkapi syarat dan ketentuan diantaranya akan mengikuti kegiatan Welcoming Party pada hari Ahad, 15 Juli 2024.

M. Akhsay Saputra adalah siswa SMAS Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash (PPM Al-Ikhlash) kelas XII MIPA 2 yang berasal dari Kalukku, Mamuju.

Dia merupakan putra dari pasangan Harianto, SH dan Ratnawati.

Akhsay panggilan akrabnya sangat bersyukur dengan lolosnya ke ajang tersebut di atas. Dia menyatakan bahwa ini adalah sebuah kepercayaan dan akan siap bekerja keras dan membawa platform ini menuju kesusksesan. Serta berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk Indonesia.

Alhamdulillah bini’mati tatimmushsholihat saya merasa sangat terhormat dan bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk menjadi duta inisiatif Indonesia 2024 delegasi Sulawesi Barat. Terima kasih kepada orang tua, keluarga, guru, teman-teman yang telah membimbing dan mendukung saya. Dan Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah memberikan kepercayaan ini kepada saya,” ujar Akshay kepada mandarnesia.com, Sabtu (6/7/2024).

Dia juga menyebut bahwa sebagai duta, akan menjadi suara yang kuat dalam memperjuangkan kelestarian lingkungan dan mitigasi perubahan iklim.

“Saya akan mendukung program-program yang ada, mengedukasi para pemuda dam pemudi di Indonesia tentang pentingnya menjaga lingkungan, serta mendorong partisipasi aktif dari semua lapisan masyarakat,” jelasnya.

Akhsay berharap DUTIF ini dapat mendorong kesadaran yang lebih luas tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan menginspirasi lebih banyak orang untuk mengambil tindakan nyata. Serta mewariskan bumi yang lebih sehat dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.

“Kita harus berani bermimpi. Jangan pernah batasi mimpi kita. Kita juga harus keluar dari zona nyaman dan terjunlah ke lingkungan baru untuk belajar lebih banyak lagi. Semangat terus mencetak sejarah dan prestasi-prestasi baru untuk diri sendiri, keluarga, sekolah dan banyak orang,” pungkasnya.

“Pencapaian yang diraih santri sejalan dengan slogan yang terus kita gelorakan selama ini, bahwa santri Al-Ikhlash itu, “Berilmu, Berakhlak dan Berprestasi,” sebut ustadz Ihsan Zainuddin, Lc. Dipl. selaku Pimpinan Pondok dalam keterangannya kepada mandarnesia.com.

Lebih jauh Ihsan menjelaskan bahwa pada dasarnya yang diutamakan dalam pembinaan di pondok bukan semata-mata hasilnya, tapi proses yang dilewati itu yang tidak kalah penting.

“Yang kami maksud dengan proses, bagaimana santri menghargai waktu, belajar merumuskan skala proritas dan terutama menjaga kejujuran atau intergritas dalam menjalankan kegiatan apapun. Termasuk proses belajar yang mereka ikuti,” tutup Ihsan Zainuddin, Alumni Al-Azhar, Kairo, Mesir itu. (WM/*)