Tradisi Hari Pertama Masuk Sekolah di Mancanegara

Tradisi Hari Pertama Masuk Sekolah di Mancanegara -
Foto : http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id

SAAT masih Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2016 tentang Hari Pertama Sekolah. Anies mengimbau masyarakat untuk mengantarkan anaknya di hari pertama sekolah. Momen ini, khususnya di jenjang TK da SD, tidak hanya heboh dan meriah. Uniknya tidak hanya di Indonesia, di Negara lain pun demikian.

Sebut saja Rusia, Jerman, India, Selandia Baru, dan Jepang. Di Rusia, sekolah dimulai pada tanggal 1 September. Hari pertama sekolah disebut sebagai hari pengetahuan. Ini hari yang sangat penting bagi anak yang pertama kali masuk ke sekolah. Sekolah mengadakan upacara penyambutan khusus untuk para murid baru beserta keluarganya.

Menurut laman kemdikbud.go.id, anak-anak akan memakai baju yang terbagus miliknya dan membawa bunga untuk guru mereka. Di hari pertama itu, anak-anak mengikuti tradisi lonceng pertama. Salah satu anak kelas satu SD akan naik di pundak kakak kelasnya. Kemudian mereka akan memutari halaman sekolah sambil membunyikan lonceng sekolah. Semua orang tua yang datang akan bertepuk tangan memberikan semangat.

[perfectpullquote align=”full” cite=”” link=”” color=”” class=”” size=””]Di Jerman Hari pertama sekolah disebut Einschulung. Tradisi ini hanya dilaksanakan oleh anak kelas satu SD. Mereka akan menerima tas yang berbentuk kerucut. Tas ini namanya schultute, yang berarti tas sekolah. Di dalamnya terdapat permen, hadiah dan juga perlengkapan sekolah. Setelah isi di dalam tas kerucut itu diambil anak-anak, kemudian tas yang sudah kosong tersebut dikumpulkan kembali ke sekolah. Tujuannya untuk digantung di langit-langit kelas sehingga mengingatkan murid bahwa sekolah itu menyenangkan.[/perfectpullquote]

Bagaimana di India? Ada yang menyelenggarakan pawai sekolah, semua anak baru akan keliling lingkungan sekolah dengan iringan arakan musik dan balon. Ada juga yang menyelenggarakan chendamelan, yaitu pertunjukan musik drum yang dilakukan sekelompok kakak kelas laki-laki untuk menyambut adik kelas mereka. Area sekolah dihias dengan indah dan murid baru akan mendapatkan hadiah permen.

Lain lagi di Selandia Baru. Hari Pertama di sana dimulai bulan Februari. Upacara penyambutan anak sekolah menggunakan adat Maori, suku asli Selandia Baru yang disebut dengan Powhiri. Pada acara ini ada guru yang meneriakkan panggilan semangat selamat datang. Setelah itu sekelompok kakak kelas akan menarikan tarian selamat datang dengan penuh semangat. Tarian ini diikuti dengan hentakan kaki, tepuk tangan dan teriakan penuh semangat. Semua yang menyaksikan menjadi terbawa semangat baru pada tahun ajaran baru.

Jepang memulai hari pertamanya di tanggal 1 April. Simbol mekarnya bunga sakura. Saat musim semi dimulai, murid-murid baru itu bagaikan bunga sakura, harapan bangsa. Hari pertama sekolah menjadi sebuah perayaan di Jepang. Para kerabat memberi hadiah pada anak yang jadi siswa baru. Hadiah utama adalah tas kotak dan keras yang disebut randoseru. Hadiah yang spesial adalah meja belajar baru di dalam rumah. Kemudian di sekolah-sekolah Jepang, siswa baru dan para orang tua disambut oleh nyugakushiki, yaitu seremoni pintu masuk yang ditandai dengan potong pita.

Bagaimana di tempat Anda? Di Indonesia, tradisi Hari Pertama ini bahkan bakal berlanjut ke beberapa hari kemudian. Sebab tak jarang, anak-anak yang bertemu teman baru dan suasana berbeda, tak ingin ditinggalkan ibu atau bapaknya. Maka tak heran, bila seringkali kelas-kelas baru itu juga disesaki orangtua murid di dalam kelas. Tradisi Hari Pertama Masuk Sekolah di negeri ini pasti selalu jauh lebih beragam… (*)

#Diolah dari sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id