MAMUJU, Mandarnesia.com — Tiga wakil Negara Jepang bertemu dengan Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar (ABM).
Pertemuan itu, membahas rencana kerja sama yang akan dikelola Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dengan Negara Tirai Bambu.
Rencananya, petemuan secara resmi baru akan berlangsung hari ini, Kamis (28/2/209) membahas bentuk kerja sama yang akan dijalin.
ABM usai silaturahmi dengan awak media di Warkop 157 menyampaikan, kemungkinan kerja sama akan dilakukan di sektor kehutanan dan pertambangan.
“Tapi yang saya lihat yang direalisasikan di bidang pertambangan, budaya dan pendidikan,” kata ABM kepada mandarnesia.com, Rabu (27/2/2019) malam.
Menurut ABM, siapapun yang datang ke daerah harus dihargai dan tentu mereka memiliki tujuan ingin melihat potensi yang ada di Sulbar. Sekaligus, untuk mengajak rekannya yang punya modal untuk berbuat di Sulawesi Barat.
“Bentuk kerja sama di kehutanan mungkin penghijauan, penanaman pohong kemudian tentu nanti ada hasil produksi yang dijadikan pemicu untuk pasaran ekspor,” tutup ABM.
Dewan Pakar Provinsi Sulawesi Barat Yuyun Andini yang ditemui di tempat yang sama, mengatakan untuk hal teknisnya besok baru dipresentasikan oleh gubernur. Jadi besok akan melihat apa peluang-peluang yang bisa dikerjakan. Persentase akan menentukan peluang seperti apa.
“Mau lihat apa yang diperlukan oleh mereka dengan apa yang sudah ada. Misalnya, seperti besok beberapa kepala dinas yang diharapkan untuk bisa memberikan persentase yang cocok. Jadi kita sekarang bekerja melakukan yang bisa dilakukan. Berpikir yang mungkin, kerjakan yang mungkin,” jelas Yuyun kepada mandarnesia.com, Rabu (27/2/2019).
Menurutnya, Sulbar tidak bisa berharap darimana pembangun. Karena orang luar melihat Sulbar sebagai hal yang sangat luar biasa. Berpotensi besar seperti yang di sampaikan oleh Perwakilan Jepang.
“Kita harus bersama-sama kerjakan. Ini pak gubernur tidak mungkin bekerja sendiri tanpa kepala dinas dapat membantu. Kemudian masyarakat untuk membantu, termasuk wartawan,” tutupnya.
Reporter: Sudirman Syarif