Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, madarnesia.com — Pemerintah Kabupaten Dogiyai menyampaikan permohonan maaf atas insiden aksi main hakim sendiri yang dilakukan masyarakatnya terhadap salah satu warga Polewali Mandar di Kampung Ekimani, Distrik Kamu Utara, Kabupaten Dogiyai, Papua. Akibat kecelakaan dan pengeroyokan Yus Yunus (26) yang mengemudi truk tewas dianaiay.
Dalam siaran pers Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Dogiyai atas nama para pelaku penyeroyokan dan pembunuhan serta seluruh masyarakat Kabupaten Dogiyai menyampaikan turut berduka cita dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak korban almarhum Yus Yunus, keluarganya dan kepada seluruh warga Polewali Mandar dan warga Sulawesi yang berada di Polewali Mandar, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Nabire dan dimanapun berada.
“Kami berdoa semoga arwahnya diterima oleh Allah, tuhan yang Maha kuasa dan keluarga yang ditinggalkannya diberi penghiburan dan kekuatan untuk menjalani hidup ini. Dan kami berharap semoga permohonan maaf kami dari lubuk hati yang terdalam ini dapat diterima,” tulisnya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/2/2020).
Pemerintah Dogiyai juga menyebut perlu diklarifikasi dan dipertegas mengenai satu hal yang simpang siur dan tidak benar, bahwa pengeyorokan dan pebunuhan terhadap sopir Yus bukan sebagai upaya balas dendam atas kematian babi. Karena para pelaku yang melakukan penganiayaan dan pembunuhan terhadap Yus tidak mempersoalkan kematian babi.
Tetapi hal ini karena tersulut emosi melihat kematian Demianus Mote yang dicurigai ditabrak oleh truk. Sehingga diharapkan untuk tidak mengembangkan dan menyebarluarkan isu seolah-olah nyawa babi dibalas dengan nyawa manusia. Sekali lagi diertegas bahwa ini tidak benar.
Beberapa pihak mempunyai pemahaman dan kronologis yang berbeda-beda mengenai masalah ini, dan perbedaan itu menyebabkan tanggapan yang berbeda-beda pula. Untuk itu, agar masalah tidak menjadi simpang siur dan agar menjadi terang-benderang sesuai dengan kejadian yang sesungguhnya, maka kami mempercayakan pihak berwajib (kepolisian) untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah ini. Dan diharapkan hasil penyelidikan secara baik dan benar itulah yang perlu dipercayai.
Pemerintah Kabupaten Dogiyai tidak mengharapkan masalah ini membesar, meluas dan menyimpang dari kejadian yang sebenarnya. Perlu dipahami bersama bahwa masalah ini tidak ada kaitan dengan kepentingan politik, rasisme, agama, suku, kepulauan dan lainnya. Dan juga ini bukan masalah antara orang Dogiyai dengan orang Polewali Mandar atau masalah antara orang Papua dan orang non-Papua.
Masalah ini murni kecelakaan lalu lintas dan kriminal. Karena itu dimohon untuk tidak mengaitkan masalah kecelakaan lalu lintas dan kriminal ini dengan masalah politik, rasisme, agama, suku, kepulauan, dan lainnya.
(Pemerintah Dogiyai memohon semua pihak, terutama pihak korban dan pelaku untuk menahan dan tidak mrlakukan aksi balas dendam atas permasalahan ini. Semua pihak harus menyerahkan penyelesaian masalah ini melalui proses hukum.
Pemerintah Kabupaten Dogiyai mendukung seluruh proses penyelidikan terhadap masalah ini, yang sedang dilakukan oleh pihak berwajibn (Polsek Kamu, Polres Nabire dan Polda Papua). Diharapkan kepada semua pihak juga untuk mendukung proses hukum ini. Demikian pernyataan yang dapat kami sampaikan dengan maksud agar masalah ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya.