Pagelaran Puisi, Musik dan Monolog di Galenrong Ramadan

Tinambung, mandarnesia.com — Sure’Bolong dan Uwake menghelat pagelaran puisi, musik dan monolog dengan nama kegiatan Galenrong Ramadan “Mappa’gang”, Sabtu, 23 April 2022 malam di pelataran rumah Ishaq (Sure’Bolong), Kandeapi, Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar.

Bulan Suci Ramadan selalu membawa berkah dan kebahagiaan bagi umat muslim. Di bulan penuh rahmat ini, ajang saling memperkuat ukhuwah dan silaturahim sesama penggiat, penikmat dan masyarakat seni. Acara ini merupakan agenda tahunan Uwake dan Komunitas Sure’ Bolong.

Dalam setiap perhelatannya, Galenrong Ramadan selalu membingkai wacana dengan tema tertentu, kali ini bertema Mappa’gang yang dapat berarti menahan segala sesuatu, tentu menahan hal-hal negatif yang dapat berpengaruh buruk, baik dalam hal sosial, pribadi, rumah tangga dan dalam konteks di bulan Ramadhan.

Acara tersebut dihadiri oleh Hamzah Ismail selaku Camat Tinambung sekaligus sesepuh Teater Flamboyant. Selain itu, ada berbagai komunitas dan person yang hadir memberikan kontribusi istimewa dengan membacakan karya puisi, monolog serta musik, diantaranya, Rita Bulan, Sanggar Sisalili SMAN 2 Majene, Ria Idroes, Ahmad Akbar, UKM STAIN Majene, Assitalliang SMAN I Majene, Rahmat Lingkar Musik Uwake, Maulana (Makassar), Syuman Saeha, Ramli Rusli, UKM Seni Pandaraq Unsulbar, Fajrin dari Kota dan Ingatan Wonomulyo, Dalif Palipoi, dan Irwan Syamsir.

Acara ini begitu cair dari tiap penampil yang dipandu dua mc muda, yakni Mawardi dan Fira, membuat penikmat galenrong yang padat sesaki gang depan pelataran rumah,. Respons warga cukup rileks dalam kelakar ke atas panggung dan saling tertawa.

Itulah salah satu ciri dari ruang pagelaran Galenrong, di mana pengisi acara yang sementara on di panggung dengan plong memberikan majas sindiran baik terhadap dirinya sendiri maupun kepada para undangan lain.

Acara semakin istimewa karena pada momen tersebut Komunitas Sureq Bolong melaunching theme song Majene Kota Tua untuk agenda di bulan mei mendatang.

Pagelaran pada momentum Ramadan ini, kata Rahmat, terhitung diawali sejak tahun 2012 dengan nama kegiatan Tadarrus Puisi. Dari tahun ke tahu nama itu berubah menjadi Mimbar Puisi Ramadan sampai yang sering diadakan di depan Uwake serta berlanjut ke depan rumah ishaq (Sekret Surbol) di Kandeapi, Tinambung.

Saat awal pandemi 2020 Mimbar dihelat secara Online dengan membuka grup mimbar puisi dan menerima kiriman postingan karya dari pegiat di dunia maya.

“Pada 2021 dengan pertimbangan bahwa tidak semua pengisi acara total puisi, maka nama Mimbar Puisi kemudian berubah menjadi Galenrong Ramadan, yang secara umum memberikan ruang pada puisi, musik dan monolog,” terang Rahmat.

(Sumber: Rilis Uwake Culture Foundation)

Foto: Screen Shoot Youtube Muhammad Ridwan Alimuddin