Orang yang Bangkrut di Hari Kiamat

Rasulullah SAW, Bersabda.
“Tahukah siapa yang bangkrut? Mereka menjawab, “Orang yang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak punya dirham dan barang dagangan. Beliau bersabda, “Orang yang bangkrut adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, zakat, sedangkan ia mencaci si Fulan, mendustakan si Fulan, memakan harta si Fulan, membunuh si Fulan, dan memukul si Fulan sehingga (kesalahannya) ini diambil dari kebaikannya habis sebelum diputuskan kepadanya, lalu keburukan mereka diambil dan ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi).

Hadits tersebut dijelaskan Oleh Abdul Wahab Abdussalam Thawilah dalam Al-Masih Al-Muntazhar wa Nihayah Al-Alam.

Gambaran hadits di atas, pentingnya menjaga tali silaturahmi antar sesama manusia, ibadah janganlah di artikan secara sempit yaitu hanya “Hablu minallah” (hubungan kepada Allah SWT, tetapi mengabaikan Hablum Minnanas” (Hubungan kepada Manusia).

Idealnya semakin baik hubungan kita kepada Allah harus berbanding lurus memberikan efek hubungan kita sesama manusia semakin baik, demikian pula sebaliknya.