Membangun Bumi Perkemahan Sebagai Sarana Pendidikan Mental Generasi Muda Majene

MAJENE, mandarnesia.com-Selain niat mulianya menghibahkan tanah warisan leluhurnya kepada masyarakat yang berhak di Majene. Sudarman AR juga memiliki sebuah mimpi demi kemajuan daerah yang dijuluki sebagai kota pendidikan, itu.

Andai kepercayaan itu didapat seperti membalik telapak tangan agar bisa memimpin Majene pada periode 2020-2025, maka akan membangun sebuah bangunan di atas perbukitan yang diberi nama Bumi Perkemahan Majene.

Nantinya bumi perkemahan itu, diperuntukan bagi siswa-siswi maupun mahasiswa-mahasiswi yang ingin berkegiatan kepramukaan. Desainnya pun akan ditata sedemikian rupa sehingga bukan hanya pelajar dan mahasiswa yang bisa berkegiatan di bumi perkemahan, tapi seluruh dinas maupun perusahaan-perusahaan swasta, family ghatering, serta kegiatan lapangan lainnya.

“Kabupaten Majene dijuluki kota pendidikan perlu ada bumi perkemahan. Bumi perkemahan itu seperti ekstrakulernya siswa ataupun mahasiswa. Bisa juga tempat pelatihan karyawan atau pegawai,” kata Sudarman, Sabtu (20/6/2020).

Katanya, di bumi perkemahan itu, bakal diajarkan tentang ketaqwaan, kemandirian, kedisplinan, etos kerja, kebersamaan, serta gotong royong.

“Disiapkan pula pilihan kegiatan oleh pengurus. Paket A kegiatan semi militer, paket B full standar pramuka, dan paket C serta paket D,” ujarnya.

Sehingga, pembangunan bumi perkemahan yang nantinya akan dibangun berada di ketinggian juga alam dingin.

“Pemandangan yang bagus sedapat mungkin di cari area sepanjang pantai dan bukit di Majene untuk di kolaborasikan antara bumi perkemahan dan wisata bahari. Pelabuhan khusus penyewaan perahu sandeq, baqgok dan letek. Sehingga yang datang ditawarkan dua pilihan. Main didarat atau main di air laut,” jelas Sudarman.

Menurutnya, ide itu muncul setelah dirinya bincang-bincang dengan salah seorang sahabat bulenya dari Prancis di Jakarta yang memiliki pengalaman di dunia perkemahan.

“Apalagi menteri yang saat ini menjabat di pemuda dan olahraga ada ikatan emosional perjuangan politik dijaman pak JK jadi Ketum Golkar 2004 sampai 2009. Kalau ada dukungan dari pemerintah pusat, Alhamdulillah, kalau tidak ada bisa cari dukungan dari swasta untuk membangun,” tutur Sudarman.

“Kemudian ada head office sebagai pengontrol operasional kegiatan, klinik kesehatan. Perkemahan itu kan siang malam ada kegiatan. Artinya kita siapkan tim untuk menyiapkan seluruh fasilitas atau alat-alat yang akan digunakan jika ada kegiatan. Kita minta tolong ke TNI-POLRI untuk jadi pelatih di lapangan,” sambungnya.

Sehingga, lanjut Sudarman, dengan adanya bumi perkemahan maka akan terbuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Kabupaten Majene.

“Kemudian generasi muda kita akan mendapatkan pelajaran tentang kemandirian di situ. Kemandirian berfikir, kemandirian bersikap, mental bela negara. Sasarannya seperti itulah melatih fisik dan mental untuk generasi selanjutnya. Sangat potensi untuk Majene karena banyak siswa. Bahkan Universitasnya juga ada,” katanya.

Kemudian, tempat tersebut bakal dipromosikan ke provinsi tetangga hingga ke ibukota negara. Dengan dibangunnya bumi perkemahan, bisa pula menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Majene.

“Nantinya akan dikelola Perusda atau BUMD kabupaten. Tapi tidak semua bayar pastilah ada gratis juga. Kita lihat nanti pembangunannya apakah dari APBD, swasta, atau menggunakan APBN. Yang jelas sangat cocok dibangun di Majene,” ungkap Sudarman.

Baca juga : https://mandarnesia.com/sudarman-siap-hibahkan-tanah-warisan-secara-gratis-tanpa-biaya-apapun/

Bagi calon pengunjung, disiapkan pula tempat parkir yang memadai. Mulai dari roda dua sampai bus besar di area sekitar. Fasilitas ibadah dan umum, juga tak lupa kuliner khas mandar.

“Setiap kegiatan wajib ada acara kambing guling Mandar. Jadi peternak kambingpun bisa merasakan dampak ekonomi dari kegiatan tersebut,” tandasnya.(adv.)

Ketfot : Sudarman AR (kiri) saat bersama kerabat bulenya dari Prancis di Jakarta (kanan)/Ist.