LELAKI bernama lengkap Dirga Adhi Putra Singkarru, M.Sc. lahir di Jakarta 10 Juni 1987. Saat hari pencoblosan Pilkada Polman November 2024 dia berumur 37 Tahun. Dirga salah satu calon bupati termuda dari Sulawesi Barat.
Dirga Singkarru, atau Dirga sapaan akrab yang cukup dikenal masyarakat Polewali Mandar saat ini dikutip dari data Daftar Riwayat hidup yang diterima mandarnesia.com bahwa dia mengenyam pendidikan dasar di SD Islam As-Syafi’yah 02 Jakarta dari tahun 1993-1999, kemudian lanjut di SMP Putra 1 Duren Sawit Jakarta Timur 1999-2002 lalu ke SMA Negeri 5 Bogor tahun 2002-2005.
Suami dari Dhea Badiaturrummi ini merupakan lulusan luar negeri pada tingkat strata satu atau S1-nya di University of Teknologi Malaysia dari 2005 sampai 2009 dengan gelar B.Eng. Tidak sampai di situ, lelaki yang sekarang memiliki dua orang anak ini melanjutkan jenjang pendidikan S2 pada University of Manchester di Inggris.
Pengalaman organisasinya pada Tahun 2015 sampai 2020 Dirga menjadi Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia yang disingkat APINDO dan tahun 2018-2023 sebagai ketua umum Asosiasi Koral, Kerang, dan Ikan Hias Indonesia (AKKII). Lalu pernah memimpin perusahaan dengan nama Dimec Group sebagai Direktur Utama pada tahun 2011-2017.
Sebagai calon bupati termuda di Sulwesi Barat di usia 37 tahun, membuat Dirga Adhi Putra Singkarru menjadi buruan emak-emak untuk berswafoto bersama setiap kali usai menggelar silaturrahmi.
Keterangan pers yang disampaikan ke redaksi mandarnesia.com mengisahkan bahwa ada ibu yang sedang mengidam sengaja datang khusus untuk bertemu Dirga dengan harapan agar anaknya dan jalan hidupnya kelak bisa mirip Dirga Singkarru.
Seorang emak-emak asal Campalagian bernama Surayya mengaku sangat senang bisa berfoto bersama Dirga Singkarru karena memang sudah lama mengidolakan calon bupati termuda di Polman ini.
“Saya ingin sekali berfoto supaya saya bisa lihat terus fotonya pak Dirga dan bisa saya promosikan kepada masyarakat bahwa ternyata orangnya ganteng, putih dan tidak sombong,” ujar Surayya seperti dikutip dari siaran pers yang dikirim ke mandarnesia.com, Rabu (18/9/2024).
Dirga Adhi Putra Singkarru mengaku sangat senang dengan sambutan hangat dan antusias oleh masyarakat di setiap kegiatannya. Hal ini tentu menjadi penyemangat bagi mereka dalam menggelar silaturrahmi dengan warga Polewali Mandar.
“Alhamdulillah antusias masyarakat sangat tinggi membuat Saya dan Iskandar semakin semangat,” sebut Dirga dalam siaran persnya.
Dalam sumber yang lain Dirga menyebut motivasi pencalonannya adalah pengabdian untuk memajukan kampung halaman dan tanah kelahiran keluarga di Polewali Mandar.
Menurutnya dengan pengalaman dan jaringan dalam dunia usaha dan investasi, kesejahteraan dalam pendidikan, kesehatan dan perekonomian menjadi pilar utama pembangunan Polewali Mandar ke depan.
“Tidak luput, aspek konservasi lingkungan hidup menjadi perhatian khusus dalam proses berkelanjutan di Polewali Mandar, perluasan lapangan pekerjaan, penyerapan investasi, peningkatan sektor produksi pertanian, perkebunan dan kelautan sebagai sentra produksi unggulan. Memajukan koperasi dan UMKM, serta menciptakan daerah wisata merupakan bagian integral yang tidak bisa dipisahkan untuk mewujudkan daerah yang berkeadilan lahir dan batin, sehingga Polewali Mandar yang madani dapat diwujudkan,” tulisnya dalam daftar riwayat hidup pada kolom Motivasi Pencalonan.
Sehubungan dengan lingkungan, seperti penyelesaian persoalan sampah, Dirga menawarkan solusi bila terpilih akan menerapkan metode di negara Asia.
Dirga Singkarru dalam keterangan tertulisnya kepada mandarnesia.com mengatakan bahwa sejauh ini ia telah melakukan kunjungan ke beberapa negara Asia seperti Singapura, Korea Selatan dan Malaysia untuk mengetahui sistem pengelolaan sampah di negara tersebut.
Juli lalu, Dirga Singkarru mendatangkan tiga orang warga negara asing dari Korea Selatan yang ketiganya adalah salah satu vendor spesialis menangani soal sampah dan kebersihan di Korea Selatan.
“Saya bersama tiga orang asal Korea Selatan pernah berkunjung ke TPA Amola dan melihat sistem pengelolaan sampah di sana,” jelas Dirga.
Ia menambahkan bahwa metode yang akan digunakan dengan cara membakar sampah menggunakan alat mesin namanya Pre treament plant & Incenerator Furnace. Sampah yang telah dikumpulkan lalu akan dibakar menggunakan mesin pembakar khusus yang suhunya panasnya mampu membakar 10.000°c.
“Cara ini telah digunakan di negara-negara berkembang di Asia sementara di daerah kita belum menggunakannya,” jelasnya.
Bila terpilih menjadi Bupati Polman, ia berjanji akan menuntaskan persoalan sampah di Polman. (WM/*)
Diolah dari berbagai sumber