Kisah Zulfajrin Asal Ulumanda Peraih Beasiswa di Turki

Reporter : Busriadi Bustamin

ULUMANDA, mandarnesia.cm — Muhammad Zulfajrin kelahiran Kabiraan 30 November 1994, berhasil menyelesaikan program magister di Ankara University, Turki. Bulan depan ia akan menjalani wisuda.

Muhammad Zulfajrin angkatan 2019 ini, berhasil meraih gelar L.L.M atau Legal Law Master. Dengan Konsentrasi Hukum Maritim. Judul tesis : The Dispute Settlement of the Archipelagic State in Practice of the Philippines and Indonesia.

Dalam percakapan via WhtasApp, Zulfajrin bercerita, dirinya peraih beasiswa penuh dari Pemerintah Turki.

“Terkait keberhasilan menyelesaikan program magister pada jurusan Maritime Law and the Law of the Sea saya tentu sangat senang mengingat bidang yang saya geluti erat relevansinya dengan Indonesia sebagai negara maritim dan negara kepulauan terbesar di dunia. Tapi belum mampu mengelola lautnya secara maksimal,” katanya, Jumat (29/8/2021).

Zulfajrin punya cita-cita turut berperan dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia melalui bidang keilmuan yang ia miliki. “Apalagi, saya berasal dari tanah Mandar, rumah dari para pelaut ulung,” sebutnya.

Setelah menyelesaikan studi S-1 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, ia memang berniat ingin melanjutkan pascasarjana di luar negeri. Awalnya, kata Zulfajrin, hanya karena suka pengalaman baru.

“Jadi setelah lulus S1 saya ingin lanjut S2 di luar negeri tapi tidak ingin membebani orang tua berhubung saya masih punya enam adik yang harus orangtua tanggung. Solusinya adalah beasiswa. Untuk dapat lulus beasiswa tentunya tidak mudah, banyak yang perlu dipersiapkan. Dalam prosesnya, saya sempat mengalami kegagalan pada dua penyedia beasiswa di dua negara berbeda,” cerita Zulfajrin anak pertama dari tujuh bersaudara ini.

Anak dari pasangan Janariah dan Syamsul (alm.) berpesan, buat adik-adik, mimpilah seindah-indahnya tapi kalian harus segera bangun dan mewujudkannya.

“Beliau (bapak) wafat ketika saya di Turki dan awal masa pandemi di mana tidak ada penerbangan Internasional sehingga tidak bisa pulang ke Indonesia,” ucapnya.

Muhammad Zulfajrin beralamat di Dusun Kabiraan RT 001 RW 000 Desa Kabiraan, Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Asal sekolah, SD 1 Sasende, MTs DDI Mangkoso, Barru dan lanjut ke SMA Negeri 1 Malunda. Lalu ia kembali menyelesaikan S1 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.