Hoaks, Telur Rebus Cegah Virus Corona?

Penulis: Rahmaniah, S.K.M., M.P.H.

MEDIA Sosial (Medsos) saat ini sudah semakin menjamur di kalangan masyarakat. Dampak positif penggunaan mendsos sudah banyak, namun dampak negatif juga ada, tergantung bagaimana setiap personal menggunakannya.

Seperti baru-baru ini, di Majene dan beberapa daerah sekitarnya, tepatnya pada 25 Maret 2020, melalui medsos tersebar dengan cepat informasi tentang makan telur rebus sebelum jam 24.00 diklaim dapat mencegah virus corona.

Informasi tersebut, dipercaya berasal dari bayi baru lahir, dan dengan serta merta banyak masyarakat yang percaya dan mencobanya. Bahkan sebagian ibu tidak segan-segan membangunkan anaknya yang sudah tertidur pulas, hanya untuk makan telur rebus agar terhindar dari virus corona atau covid-19.

Telur rebus jika dinilai dari segi gizi merupakan makanan sumber protein hewani. Sumber protein hewani tidak hanya didapatkan dari telur, namun bisa juga didapatkan dari makanan lain seperti dari ikan, udang, daging ayam, daging sapi, hati sapi, susu sapi, susu kambing, dan sebagainya.

Oleh sebab itu, masyarakat tidak disarankan untuk mengonsumsi telur saja secara terus menerus, tetapi juga harus mengonsumsi makanan sumber protein yang lain, karena setiap makanan mengandung nilai gizi yang berbeda-beda.

Pada prinsipnya telur ayam mengandung nilai gizi yang cukup tinggi, baik pada bagian putih telurnya maupun pada bagian kuning telurnya. Kuning telur tinggi energi, protein, kolesterol, dan vitamin A, sedangkan putih telur mengandung protein, sedikit magnesium, kalsium, dan lainnya. Namun secara umum, sebutir telur dikelompokkan dalam golongan makanan sumber protein hewani.
Mengenai informasi yang beredar, bahwa konsumsi telur sebelum jam 24.00 dinilai dapat mencegah virus corona, ini dianggap sebagai sesuatu yang berlebihan. Meskipun benar bahwa protein pada telur dapat berfungsi dalam meningkatkan imunitas seseorang, sehingga jika konsumsi protein tercukupi maka diharapkan dapat membantu agar tubuh tidak terinfeksi covid-19.

Namun jika dikaitkan dengan informasi “nanti bermanfaat jika dikonsumsi saat tengah malam”, maka ini pendapat yang menyimpang, karena telur bisa dikonsumsi kapan saja dan dimana saja.

Baik dikonsumsi saat sarapan, makan siang, maupun makan malam. Hanya saja jangan terus menerus, karena tubuh juga membutuhkan asupan protein hewani lainnya dari makanan yang lain.

Sesuai anjuran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, makanlah makanan bergizi seimbang, namun tetap dengan memperhatikan aneka ragam makanan dan terdiri atas makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan.

Foto: Tempo