Oleh Adi Arwan Alimin
“Letakkan kata-kata, lalu selesaikan tulisanmu…”
Saya memenuhi undangan SMAN 1 Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah akhir pekan kemarin. Sekolah ini sekaligus meminta dua pertemuan bersama ratusan siswanya. Agenda pertama, workshop menulis bertema “Dari Imajinasi, Narasi, Menuju Karya Kreatif” serta “Menjadi Pramuka Garuda”.
Saya tiba seusai acara Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023 digelar di halaman sekolah ini. Luas area SMAN 1 sekiar dua hektar, halaman sekolahnya berumput layaknya lapangan sepak bola dapat menampung 800 lebih siswa saat upacara.
Saya sudah dua kali berkunjung ke sini, lima tahunan lalu saat hadir menyampaikan sosialisasi kepemiluan. Apa yang amat berubah saat menjejak Tobadak 1? Rumah-rumah warga menunjukkan taraf ekonomi yang makin baik, hal itu ditandai kesibukan masyarakat di sepanjang jalan.
Jaraknya sekitar 12 kilometer dari tugu Benteng Kaju Mangiwang yang berada di poros trans Sulawesi. Jalur ke Tobadak 1 cukup lebar, beraspal atau berlapis jalan beton. Suasana tentu rindang, selain pohon sawit dalam kebun-kebun yang luas juga tanaman produktif lainnya. Beberapa rumah ibadah tampak berdiri besar dan kokoh.
Workhsop dimulai sekitar jam 11.00. Wakasek Bidang Kesiswaan Eliseus Lio memulai sambutan pembuka, lalu disusul Kepala SMAN 1 Tobadak, Suaeb, S.Pd. yang memberi sambutan yang memotivasi seratusan siswanya yang memenuhi aula.
“Saya berharap agar siswa sekolah kita ini makin menyukai dunia literasi, dan sanggup membuat karya tulis berkualitas,” ujar Suaeb.
***
Workshop Menulis Kreatif di Tobadak merupakan rangkaian panjang pelatihan yang penulis hadiri selama ini. Keterampilan menulis memang bukan jenis sulap yang dapat sekali jadi dalam lihainya kecepatan tangan, namun memerlukan ketekunan, proses amat sabar dan kesedian untuk menerima koreksi dari orang lain.
Saya tertarik dengan berbagai pertanyaan dan respons peserta yang masih duduk di kelas X hingga XII. Seperti pada workshop menulis lainnya, saya selalu menekan perlunya keberanian untuk meletakkan kata-kata pertama untuk dapat diselesaikan, apapun bentuknya atau hasil akhirnya.
Dari simulasi karya secara ringkas, saya langsung dapat menilai beberapa anak-anak SMAN 1 Tobadak memiliki kecenderungan ke genre fiksi dan nonfiksi. Definisi mengenai imajinasi dalam menulis, dan bagaimana peran imajinasi dalam kreativitas mampu memantik rasa ingin tahu peserta. Secara reguler sebenarnya materi ini telah sampai melalui bidang studi bahasa Indonesia sejak mereka di SMP.