Mandarnesia.com — Sejumlah budayawan senior hadir di Festival Sungai Mandar (FSM) ke-5 di Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali Mandar.
Festival bertajuk Lestari Alamku ini digelar di taman wisata Hutan Bambu yang berada di delta Alu. Area hutan yang sangat ikonik seluas 20 hektar.
FSM dilaksanak selama tiga hari dengan penutupan berbagai pertunjukkan tari, musik tradisi, dan pembacaan puisi pada Ahad malam.
Budayawan seperti Adi Arwan Alimin, Bustan Basir Maras, Sri Musdikawati, ikut membacakan syair-syair puisi karya mereka di hadapan ribuan masyarakat yang berdatangan ke Kampung Tua itu. Pada malam kemarin, aktor kawakan Muhammad Rivai dan Dalif Palippoi juga meragakan penampilan memukau.
Selain itu, hadir pula Dewan Presedium Kongres Sungai Indonesia Ahmad Yusran. Juga Kadis Pemuda Olahraga dan Pariwisata Polewali Mandar, Andi Nursami Masdar.
Asisten Dua Pemerintah Polman H. Darwin Badaruddin yanh mewakili Bupati Polman berharap FSM terus berlanjut dalam program pelestarian alam.
“Banyak perkembangan di FSM ini. Tadi saya diberi kesempatan mengajar di Sekolah Sungai dan menyampaikan agar bisa berlanjut ke FSM ke-6,” kata Darwin, Minggu (13/6/2018) malam.
Menurutnya, inisiasi harus muncul dari anak-anak muda, hal tersebut menurutnya penting untuk penguatan budaya.
Sungai Mandar merupakan salah satu sungai yang memiliki peran penting dalam tinggalan budaya dan peradaban sejak ratusan tahun lampau di jazirah Mandar. Sungai ini berhulu di pegunungan Ulumanda yang memberi makna penting dalam persekutuan besar Pitu ulunna Salu (PUS) dan Pitu Baqbana Binanga (PBB).
Posisi Alu sebagai bagian dari Bocco Tallu (Tubbi Taramanu; Sendana; Alu) memiliki peran sejarah yang sangat penting bagi PUS-PBB.
Reporter: Sudirman Syarif