Dua Kelebihan Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Kita Pergi Hari Ini Karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Kita Pergi Hari Ini Karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Moch. Ferdi Al Qadri, Insight Mandarnesia

Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie seorang yang berlebih-lebihan. Artinya, lebihnya lebih dari satu. Kelebihan pertama pada penulisan nama (pena). Dan, caranya menulis cerita adalah kelebihan yang kedua.

Membaca namanya yang tertera di sampul, juga beberapa halaman di balik sampul, tapi terutama karena awalnya hanya melihat di sampul, semula aku mengira Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie ini adalah teman masa kecil Uvuvwevwevwe Onyetenyevwe Ugwemubwem Ossas. Padahal, bukan.

Teramat sukar mengaitkan dirinya dengan Lampung, tanah kelahirannya, bila kita baru pertama kali mendengar atau membaca namanya. Dan, lagi-lagi dari namanya, lebih sukar lagi untuk mengatakan bahwa orang tuanya benar-benar memberikan nama yang punya dua Z dengan tambahan z yang lebih dari dua.

Nah, pada suatu sore, suatu keajaiban terjadi: aku menghafal nama yang banyak Z dan z-nya itu. Ya, benar, nama penulis Kita Pergi Hari Ini (2022) yang berlebih-lebihan itu!

Kejadiannya amat mendadak, seperti sesuatu tiba-tiba tercebur ke dalam kolam kecil disebut jamban. Aku mengingat dan mengeja namanya dengan benar, untuk pertama kalinya, ketika sedang melakukan sesuatu yang amat penting di atas kolam kecil itu.

Berbuat sesuatu yang melibatkan dengkul dan gayung di atas jamban konon membantu kita mengingat sesuatu. Di situ dan saat itu, entah bagaimana, ingatan-ingatan yang dulu hilang bisa datang kembali pulang. Konon yang lain adalah yang datang justru ide-ide kreatif dan imajinatif. Dalam kasusku, yang muncul adalah Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie.

Selama ini, setelah membaca dua novel dan satu kumpulan cerpennya, aku sekadar membaca nama itu. Aku melihat, lalu membaca sambil lalu. Kok bisa “tiba-tiba” hafal?

Bagi yang Belum Tahu

Jawabannya mungkin ada di dalam buku. Mungkin juga tidak. Tapi, yang pasti tertulis dalam Kita Pergi Hari Ini adalah satu paragraf ini:

“Bagi yang belum tahu, Berak adalah sebuah kegiatan yang dilakukan di atas jamban, dan merupakan sebuah kegiatan yang sangat penting. Bukan hanya sangat penting, tapi juga sangat menyenangkan. Sayangnya, Berak adalah jenis kegiatan yang sangat mudah tersinggung. Kalau kalian melupakannya sekali saja, dia akan menyakiti kalian. Karena itu, kalian tidak boleh lupa Berak.”

Informasi mengenai Berak dalam Kita Pergi Hari Ini lain sama sekali dari yang kutemukan di Kamus Umum Bahasa Indonesia (1982) susunan WJS Poerwadarminta. Terutama bagian “sangat menyenangkan” dan “sangat mudah tersinggung”.

Kita (pembaca novel Kita Pergi Hari ini dan kebetulan melakukan sesuatu yang “sangat menyenangkan” di atas jamban) mungkin akan berfikir seperti ini: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie mirip Berak.

Tentu saja, maksudku, tidak sama persis. Kedua pihak pun akan tersinggung bila disama-samakan. Hanya saja, tetap ada satu kesamaan: mereka membantu kita mengingat atau memahami sesuatu dengan lebih baik dan sederhana.

Misalnya tentang cara membedakan mana anak-anak manis dan mana anak-anak keren dari cara mereka memberi Salam. “Anak yang benar-benar manis memberi Salam sambil berkata ‘halo’ yang disusul dengan tanda titik. Anak yang benar-benar keren MENGAMBIL Salam sambil berkata ‘halo’ yang disusul dengan tanda seru.”

Bagi yang belum tahu tentang Salam, Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, menulis: “Salam adalah sejenis daun yang digunakan sebagai penyedap masakan.” Dengan begitu, orang (yang benar-benar manis) yang hendak memberi Salam mesti punya bungkusan plastik berisi Salam kering sebelum berkata, “Halo.”

Sedang mereka (yang benar-benar keren) yang ingin MENGAMBIL Salam, harus memastikan orang yang hendak diambil Salamnya membawa bungkusan plastik berisi Salam kering sebelum berkata, “Halo!” Ma Anak Kedua Mo dan Fifi Tetangga Sebelah selalu membawa bungkusan plastik berisi Salam kering setiap akan memberi Salam.

Berbeda denganku, yang bukan anak-anak manis seperti Ma dan Fifi, selalu memberi salam dengan mengucap, “assalamu’alaikum.” (Beberapa mengatakannya dengan lengkap sampai “wabarakatuh”). Tak pernah sekalipun sebungkus plastik berisi Salam kering bertengger di salah satu genggamanku.

Penggantinya adalah menjabat tangan orang yang kusalami. Namun, bila yang menerima salamku (dengan s bukan kapital) berjenis kelamin lain, maka tak jarang kedua telapak tanganku bertemu di depan dada dan jadilah emoticon “sekadar mengingatkan”.

Calon Anggota Pramuka

Kata Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, Mo Yang Paling Kecil Mo adalah Anak yang Sulit Dimengerti karena hanya berbicara dalam bahasa Perancis dengan aksen yang sangat jelek. Keadaan ini membuat Pak Mo dan Bu Mo sering salah paham pada ucapan dan tangisannya.

Padahal, dalam tubuh bayinya, Mo adalah anak yang pandai menarik kesimpulan setelah menangkap dan memproses informasi yang cukup. Karena kemampuannya membuat simpul itulah, masih kata Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, Mo bercita-cita jadi anggota pramuka. Mo adalah anak yang benar-benar keren. Dan anak-anak keren anggota pramuka pandai menyimpulkan.

Meski begitu, Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie meralat satu kasus: Ma Anak Kedua Mo yang merupakan Anak Perempuan yang Sangat Rewel dan tidak bercita-cita jadi anggota pramuka, juga bisa membuat simpul.

Ketika itu Ma Anak Kedua Mo dan Fifi Tetanga Baru bersepakat harus mencari uang. Mereka ingin membeli barang-barang manis di Pusat kota Kota Terapung Kucing Luar Biasa.

Sayangnya, karena semua uang di dasar laut sudah diambil para perompak, uang di bawah tanah sudah diambil para perampok, dan uang di ranting pohon sudah diambil para pengusaha kayu yang jahat, maka, begini jalan pikiran Ma:

“Perompak hanya ada di laut, dan ini bukan laut, jadi kita tidak akan menemukan perompak. Perampok ada di pasar. Tapi anak-anak tidak pernah dirampok karena mereka tidak punya uang, jadi kita tidak akan tahu seperti apa tampaknya perampok itu.”

Maka, inilah kesimpulan yang dibuat Ma: “Maka, kita harus mencari pengusaha kayu yang jahat.” Hampir dapat dipastikan semua anggota pramuka yang pandai membuat simpul akan sepakat dengan kesimpulan Ma.

Satu Kelebihan Lagi

Pembahasan mengenai nama Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie yang berlebih-lebihan rupanya merambat ke petualangan Ma, Mo dan Fifi dalam Kita Pergi Hari Ini. Kalau sudah begitu, Andalah yang harus membuat simpul sendiri.

Tak perlu khawatir apakah Anda calon anggota pramuka atau anggota pramuka atau pernah jadi anggota pramuka atau tidak pernah dalam posisi sebagai calon anggota pramuka atau anggota pramuka atau pernah jadi anggota pramuka. Buatlah simpul semampunya saja.

Mengenai kelebihan Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie yang kedua, yakni berlebih-lebihan dalam caranya menulis cerita, Anda perlu membuktikannya sendiri dengan membaca ketiga bab dalam Kita Pergi Hari Ini.

Setelah itu, Anda boleh membuat simpul sendiri (lagi) atau meminta orang lain membuatkannya. “Semoga berhasil”.