Merayakan Literasi dari Mandar

MANDARNESIA.COM, Majene — Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud RI bekerjasama dengan Rumah Baca dan Museum Naskah I Manggewilu Majene Sulawesi Barat Merayakan Literasi Tahun 2024 dilaksanakan 26-27 Oktober 2024 di Rw. 05 Teppo, Kelurahan Baru, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Suawesi Barat.

Thamrin S.Pd., M.Pd dengan nama medsos Thamrin Uwai Randang menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya pemerintah pusat melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud RI bekerjasama dengan Rumah Baca dan Museum naskah I Manggewilu.

“Upaya pemerintah dalam meningkatkan Gerakan Literasi Nasional, Gerakan Literasi Sekolah, Gerakan Literasi Keluarga, dan Gerakan Literasi Bangsa sudah lama dilakukan. Begitu pula praktik baik di sekolah maupun komunitas penggerak literasi di masyarakat telah menunjukkan upaya yang sungguh-sungguh,” sebut tamrin dalam keterangan tertulisnya kepada mandarnesia.com.

Thamrin menambahkan bahwa salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan literasi di Masyarakat adalah dengan diluncurkannya Program Merdeka Belajar, Program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia yang melibatkan berbagai pihak, antara lain semua unit eselon I di Kemendikbudristek, Dinas Pendidikan kabupaten/kota, balai/kantor bahasa, PT POS Indonesia, dan juga para pegiat literasi.

Kehadiran pegiat literasi dalam menggerakkan perubahan melalui kegemaran membaca sangat diperlukan karena mereka bergerak di akar rumput.
Lebih jauh Thamrin menuliskan dalam siaran persnnnya bahwa komunitas penggerak literasi adalah sebuah kelompok atau jaringan individu yang memiliki minat dan tujuan bersama dalam upaya peningkatan literasi bagi masyarakat. Di samping itu, komunitas penggerak literasi berfokus pada upaya mengatasi masalah rendahnya tingkat literasi di suatu daerah atau kelompok tertentu.

“Tujuan dibentuknya komunitas penggerak literasi adalah menciptakan lingkungan yang individu-individunya memiliki akses terhadap sumber daya literasi, seperti buku-buku, artikel, majalah, dan bahan bacaan lainnya. Mereka juga berusaha untuk meningkatkan keterampilan membaca, menulis, dan berpikir kritis di kalangan masyarakat. Adapun Upaya komunitas literasi yang dilakukan selama ini adalah pengadaan Akses Terhadap Bahan Bacaan, Kegiatan Edukasi serta Program Pendidikan Anak,” sebut Thamrin.

Salah satu kegiatan dalam acara Merayakan Literasi Tahun 2024 ini adalah Lokakarya Pengelolaan Komunitas Penggerak Literasi dilaksanakan Sabtu (26/10/2024) di Rumah Baca dan Museum Naskah I Manggewilu. Kegiatan tersebut dihadiri 30 peserta dari berbagai komunitas literasi di Kabupaten Majene.

Kegiatan tersebut menghadirkan Pembicara Nasional Bachtiar Adnan Kusuma, Penerima Penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka Perpustakaan Nasional Republik Indonesia kategori Masyarakat Tahun 2022.

Dalam pemaparannya, Bachtiar menyatakan bahwa krisis relawan literasi saat ini disebabkan oleh kurangnya persiapan sejak awal.

Menurutnya, penguatan kaderisasi relawan literasi seharusnya dimulai dari bangku sekolah menengah hingga perguruan tinggi, dengan memberikan wawasan mengenai pentingnya menjadikan literasi sebagai kebutuhan pokok dan gaya hidup.

“Relawan literasi sebaiknya menjadikan membaca sebagai kebutuhan pokok sekaligus gaya hidup masyarakat,” ujar Bachtiar Adnan Kusuma di hadapan ratusan peserta, didampingi moderator Qadry Paolai.

Bachtiar juga menekankan pentingnya niat kuat, tekad kukuh, dan konsistensi dalam memperjuangkan kemajuan literasi. Ia menambahkan bahwa komunitas literasi perlu memperluas jaringan, mengoptimalkan platform media digital, serta memiliki kemampuan penggalangan dana dan manajemen yang andal.

Menurut Bachtiar, dukungan pemerintah daerah sangat penting dalam mendukung komunitas literasi. Karena regulasi dan dan seluruh kebijakan bisa berjalan dengan apabila ada komitmen dari Pemerintah Daerah seperti halnya giat Literasi yang dilakukan Oleh Bupati Maros bapak Khaidir Syam.

“Pemerintah Daerah Majene akan lebih mudah menjalankan itu karena sudah ada Perda Literasi No.13 Tahun 2019 dan Perbup No. 18 Tahun 2021 sisa dieksekusi bersama seluruh stakeholder yang ada,” imbuh Bahtiar.

Sugisman, S.Pd., M.Pd., komunitas TBM Motivation Tour, menyatakan bahwa paparan Bachtiar sangat inspiratif dan memberikan wawasan baru bagi para pegiat literasi di Majene.

“Kami bersyukur Pak Bachtiar memberikan semangat dan pengetahuan baru bagi kami. Semoga beliau selalu sehat dan sukses,” ujar Sugisman.

Diakhir acara Thamrin Uwai Randang meyerahkan Cinderamata berupa sertifikat, baju dan sebuah tas khas sa’be Mandar buatan SMK Negeri 1 Majene. (Rls/WM)