MAMUJU – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dr. Achmad Azis mengatakan, tidak mudah mencari pengganti 17 dokter spesial yang mengundurkan diri di RSU Regional Sulawesi Barat.
“Kalau misalnya kita mau ganti, bisa diganti? Ini bukan barang yang dibeli di pasar, produk ini tidak banyak. Ganti saja, seandainya barang itu mudah,” kata Achmad kepada mandarnesia.com saat ditemui di RSU Regional Provinsi Sulbar, Kamis (4/1/2018).
Dari 17 dokter tersebut, ada empat kontrak bebas, atau dokter yang telah pensiun, namun dikontrak di RS tersebut.
Dan, hanya ada 13 dokter yang menjalani tugas belajar.
“Kalau sudah sekolah dia harus kembali untuk bekerja. Misalnya, saya sudah jalankan lima tahun, berarti sisa dua tahun. Pindahkan saya ke provinsi lain, siap yang rugi? Sulbar yang rugi. Itu yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Ia juga mengaku, sudah ada salah satu direktur RS swasta di Makasar yang menginginkan jasa kedua dokter spesialis.
“Saya ditelepon, mereka meminta dokter spesialis yang mengundurkan diri di RSU Regional dengan gaji Rp 75 juta sampai Rp 100 juta rupiah per bulan,” bebernya.
Meskipun seperti itu, ia juga mengemukakan bahwa mengundurkan diri tidak serta-merta, tentu ada proses, ada alasan.
“Alasan inilah yang perlu kita kaji secara baik-baik dan bijaksana. Mengapa mereka mengundurkan diri. Dan ini bukan lari dari tanggung jawab, cuman karena ada sesuatu, kata ‘sesuatu’ inilah yang akan kita diskusikan,” ujarnya.
Reporter: Sudirman Syarif