Netizen: Siti Arisa Erlin, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Baras
MANDARNESIA.COM, BARAS – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pasangkayu melaksanakan tes tertulis berbasis CAT (Computer Assisted Test) untuk calon PPS (Panitia Pemungutan Suara) di zona 3 dalam wilayah kecamatan Baras, Bulutaba, dan Lariang di SMA Negeri 1 Baras, Senin (9/1).
Kegiatan yang berlangsung sejak 7 Januari ini telah dilaksanakan di dua zona wilayah Kabupaten Pasangkayu, yakni Kecamatan Bambalamotu, Bambaira, dan Sarjo untuk zona 1 (satu), dan Kecamatan Pasangkayu, Pedongga, dan Tikke Raya sebagai zona 2 (dua).
Koordinator Divisi (Kordiv) Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (Sosdiklih, Parmas, dan SDM) KPU Pasangkayu, Heriansyah mengatakan, pada Pemilu (Pemilihan Umum) kali ini, di Provinsi Sulawesi Barat hanya Kabupaten Pasangkayu yang melaksanakan tes tertulis dengan metode CAT untuk pendaftaran PPS.
“Saat ini, Kabupaten Pasangkayu menjadi satu-satunya kabupaten di Sulawesi Barat yang melaksanakan tes CAT untuk seleksi PPS,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Heri ini juga menyatakan bahwa penggunaan metode CAT dapat memaksimalkan pemanfaatan teknologi dan meminimalisir pengeluaran peserta, karena tes dapat dilakukan di wilayah masing-masing.
“Kita berusaha memaksimalkan penggunaan teknologi yang ada, selain itu dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh pendaftar (calon PPS) karena tidak perlu lagi ke Pasangkayu untuk tes, di daerahnya pun bisa,” sebut Heriansyah.
Dia juga menjelaskan bahwa metode ini lebih efektif dibanding tes komersial, karena semua keperluan administrasi peserta telah ada di aplikasi, dan hasil penilaian tes peserta yang transparan.
“Dibanding tes komersial, tentunya tes CAT ini lebih efektif, karena keterpenuhan semua administrasi peserta dapat di cover oleh aplikasi, dari segi penilaiannya juga objektif,” jelas Heriansyah.
Peserta yang nantinya lolos menjadi PPS, menurut Heriansyah, harus memiliki integritas dan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diembannya, mereka yang mau berproses dan belajar, dan berkomitmen untuk menyukseskan Pemilu.
“Calon PPS terpilih nanti diharapkan mereka yang mau bekerja penuh waktu, artinya selalu siap pada saat dibutuhkan. PPS yang mau betul-betul belajar, karena pengetahuan tidak bisa didapat hanya dengan menjadi pemilih, pengalaman sebagai penyelenggara itu penting. Pastinya mereka yang memiliki komitmen untuk menyukseskan Pemilu,” tambahnya.
Laki-laki yang saat ditemui menggunakan baju hitam ini pun mengingatkan calon PPS bahwa setelah menjadi penyelenggara, beberapa hal terasa sudah hilang, seperti interaksi sosial yang tidak sebebas sebelumnya, utamanya dengan orang-orang yang berhubungan dengan politik.
“Menjadi penyelenggara itu hak asasi kita dikebiri, sebab ada hal-hal tertentu yang dibatasi, seperti pergaulan. Termasuk dalam hal menerima tamu politik di rumahnya, seorang penyelenggara harus didampingi seseorang yang bisa menjadi saksi bahwa tidak ada interaksi politik yang berlangsung, karena penyelenggara Pemilu harus tetap menjaga netralitas,” tutupnya.
Selaras dengan apa yang disampaikan Heriansyah, Ketua PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) Baras, Muhammad Nasir menyebutkan bahwa hasil dari tes CAT calon PPS adalah murni dari kemampuan masing-masing calon, karena pelaksanaan tes dilakukan secara objektif dan dengan pengawasan ketat.
“Bisa dihat pelaksanaan tes peserta calon PPS benar-benar dilaksanakan dengan objektif dan pengawasan yang baik, tidak ada yang membantu peserta, hasilnya murni dari kemampuan mereka,” sebut Ketua PPK Baras ini.
Pengumuman peserta lolos seleksi tes tertulis CAT ini akan diumumkan pada tanggal 12-14 Januari mendatang, dan selanjutnya akan mengikuti seleksi wawancara pada tanggal 15-17 Januari. (Net/WM)