ABM-Enny Pamit, Legacy Apa yang Ditinggalkan?

Laporan: Sudirman Syarief

MAMUJU, mandarnesia.com — Ali Baal Masdar-Enny Anggraeni pamit. Gubernur Sulawesi Barat hasil Pilgub 2017 ini meninggalkan kursi kepemimpinan setelah lima tahun bergelung dinamika pemerintahan dan pembangunan.

Family Gathering digelar setelah salat Isya di Masjid Baitul Anwar selesai dilaksanakan, sebuah acara pesta bersama OPD digelar, menutup tugas-tugas ABM-Enny, Rabu (11/5/2022) malam.

“Terima kasih AMB-Enny, I Love ABM-Enny,” kalimat ini tampak menyambut tamu yang terus berdatangan di acara tersebut.

Beberapa tamu undangan terlihat berjalan ke sebuah mobil yang berhenti tepat di depan pintu Kantor Merah Putih. Di mobil itu muncul Andi Ruskati Ali Baal, ia turun dari mobil dan melempar senyum, lalu masuk ke dalam kantor yang dibangun pasca gempa tahun lalu.

Dari balik pintu, sosok lelaki berbaju batik lengan panjang keluar, Andi Ian Rusadi Masdar anak pertama ABM ini lalu mengobrol dan tertawa bersama beberapa pria yang sepertinya akrab dengannya. Menyusul putra kedua ABM Andi Ilham Rusali Masda ikut bergabung.

Dari balik lampu temaram yang melintas di atas kepala, terlihat Enny sedang melayani permintaan foto bersama dari ibu-ibu berbaju gamis. Enny datang sendiri tak didampingi suami, mantan Gubernur Provinsi Sulawesi Barat dua periode Anwar Adnan Saleh.

“Beliau sedang ada kegiatan lain jadi tidak sempat hadir,” kata Enny.

Enny terlihat duduk semeja dengan keluarga ABM, Kartini Idris juga duduk di sampingnya dalam santap makan malam.

Moment Pelantikan di Istana Negara 12 Mei 2017, dokumentasi Facebook: Mas Agung Massagoni

Dikutip dalam tayangan slide di acara tersebut, ABM-Enny menyebut telah meninggalkan banyak legacy atau warisan di Sulawesi Barat berdasarkan capaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017-2022.

Beberapa indikator kinerja utama dan capaian, di antaranya Indeks Pembangunan Manusia dengan best line tahun 2017 sebesar 64,30, tingkat kinerja sampai saat ini 94,090.
Selanjutnya Indeks Reformasi Birokrasi dengan best line from CC dengan pencapaian saat ini. Persentase tapak jalan dengan best line 2017, 30 persen dengan peringkat kerja sampai saat ini 62,35 persen.

Indikator kerja utama adalah persentase verifikasi tahun 2017 sebesar 86 persen, tingkat kerja sampai dengan Tahun 2022 pada angka 101,91 persen.
Capaian di sektor kepemudaan dan olahraga telah membangun dua kolam renang di Mamuju dan Majene. Capaian lain, akuntabilitas pemerintah pada Tahun 2017, 2018, 2019, opini laporan keuangan mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK dan Indeks Reformasi Birokrasi.

Pada sektor pendidikan, pembangunan infrastruktur sekolah di mana jumlah sekolah dalam kondisi baik dan rusak ringan mengalami peningkatan dari 2017 dan 2020. Jumlah ruang kondisi kelas untuk SMA sebesar 1.034 unit, 1.414 unit untuk SMK dan 191 unit pada Sekolah Luar Biasa (SLB).

Tahun 2021 Sulbar mendapatkan predikat satu jumlah peserta terbanyak yang lolos SBMPTN pada bidang sains. Selain itu juga mendapat peringkat dua Nasional LKIRS Dikti dan Inovasi Bidang Budaya.
Capaian mendorong Kabupaten Majene sebagai pusat tujuan pendidikan di kawasan Timur Indonesia, Universitas Sulawesi Barat dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri.

Untuk urusan sosial, di Tahun 2021 telah dibangun satu panti rehabilitasi sosial di Kantor UPTD Tadui, Mamuju.
Sektor pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, telah berhasil menerima penghargaan kota layak anak pada dua kabupaten, Polewali Mandar dan Majene.
Pemberdayaan masyarakat dan desa salah satu pencapaian 2017-2022, jumlah desa yang masuk dalam status daerah tertinggal dan sangat tertinggal menurun. Pada 2017 sebanyak 432 desa, 2018 422 desa, 2019 menurun mejadi 354 desa, Tahun 2020 menurun menjadi 305 desa dan 2021 tinggal 275 desa.

Sektor kebudayaan, pembangunan taman budaya dan museum Butut Ciping, Tinambung dan rumah Lantang Kada Nenek di Kecamatan Mambi, Mamasa.

Perpustakaan dan kearsipan. ABM-Enny juga telah membangun satu unit perpustakaan yang progres pembangunannya telah 80 persen, dana pembangunan berasal dari dana alokasi khusus sebesar Rp15 miliar.
Konektivitas wilayah perbaikan jalan provinsi yang rusak parah dan saat ini capaian kerja yang telah direalisasikan seperti kondisi mantap jalan provinsi dan strategis provinsi. Panjang ruas jalan dan kondisi mantap jalan meningkat 61,48 Km, sehingga kondisi mantap jalan dalam lima tahun terakhir mencapai 349, 67 kilometer.

Bapak ABM (Gub Sulbar 2017-2022) bersama Dr.Drs.Akmal Malik, M.Si (Penjabat Gubernur Sulbar) (Foto: Zulkifli)

Termasuk ruas jalan Mapilli, Bonehau, Kalumpang, Salutambung Urekang, dan Matangga.
Pada kawasan pembangunan perkantoran, telah melakukan penataan kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Barat, gedung kantor gabungan Dinas Malqbiq, pelabuhan Tanjung Silopo, terminal baru Bandara Tampa Padang.
Mendorong jaringan komunikasi di desa tertinggal terpencil, capaian sebanyak 36 desa telah terjangkau dengan jaringan internet program desa Marasa.
Pada sektor transmigrasi, telah terbangun 646 unit sarana air bersih transmigrasi, dan penertiban sertifikat lahan transmigrasi sebanyak 949 sertifikat.

Pada sektor perdagangan Perindustrian dan UMKM, kegiatan pasar murah, industri kecil menegah, pelatihan kewirausahaan, pengembangan wirausaha pemuda, dan lain.

Sutra Mandar dan sandeq, sebagai ikon Sulawesi Barat yang kini capaian sutra Mandar telah terdaftar produk indikasi biografi khas Sulawesi Barat .
Di sektor pertanian, bantuan alat pertanian, ekspor biji kakao ke Jepang, penerimaan penghargaan perkebunan dari Kementerian Pertanian atas prestasi pengembangan kewirausahaan bidang perkebunan, dan penghargaan Nasional cita rasa kopi terbaik.

Untuk kelautan perikanan, bantuan kapal, pembuatan perahu sandeq, tambat perahu, pengadaan dan lain disebut juga telah dilakukan.
Adapun untuk sektor pariwisata, Pemprov Sulbar telah menerima Anugerah Desa Wisata Indonesia dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Desa Tondok Bakaru Mamasa menjadi salah satu desa wisata Indonesia.

Enny menyebut, bangga dari sektor Pariwisata, juga UMKM harus lebih maju lagi, imbauan Presiden, wajib menggunakan produk dalam negeri.

”Kami ini belum sempurna, kepemimpinan kami belum sempurna apalagi 5 tahun tidak cukup, karena baru jalan 3 tahun. Dua tahun ini masa pandemi Covid-19, jadi memang praktis hanya tiga tahun,” kata Enny kepada mandarnesia.com.

Ia berharap pemimpin ke depan, atau pejabat yang akan menggantikan duet ini dapat menyempurnakan apa yang belum sempurna. (wm/*)