Sosok Sudarman di Mata Pemerhati Sosial Politik

MAJENE, mandarnesia.com-Pemerhati Sosial Politik Roni memprediksi, 9 Desember 2020 bakal berlangsung seru dan penuh kejutan. Apalagi dengan didorongnya Sudarman AR oleh kalangan elite politik nasional, yang bisa saja menjadi kuda hitam di Pilkada Majene.

Sehingga semenjak menyatakan sikap maju di Pilkada Majene Bung Roni sapaan akrabnya, telah mengamati gerakan politik dari sosok balon/wakil bupati yang satu ini. Kata Roni, sosok Sudarman menarik untuk diikuti. Ia memberikan nuansa politik yang baru di Majene.

Ditambah lagi, gerakan politik yang dibangun adalah gerakan moral. Hal itu, sesuai kebutuhan konstektual masyarakat Majene saat ini.

“Pak Darman seorang visioner dan bernyali petarung. Darman prajurit kebanggaan bangsa yang tidak perlu ditanyakan lagi pengabdian korpsnya. Sehingga kalau pun orang berkata bahwa dianggap pengacau dan lain-lain sebagainya, itu tidak bisa dibuktikan. Justru dia bisa menjadi kuda hitam,” kata Roni, Direktur Research Data dan Consulting Madya Kreatif Indonesia kepada mandarnesia.com, Sabtu (27/6/2020).

Lawan politik dari Sudarman sulit memprediksi. Ia punya kedekatan emosional dengan tokoh-tokoh politik. Dia diperintah kalangan elite untuk turun langsung ke lapangan.

“Saya kira itu bukan perintah sembarangan, iya kan. Pak Darman itu disuruh oleh elite politik turun ke daerahnya, membuktikan ada kesungguhan sebenarnya dari kalangan elite. Tapi itu tadi susah diprediksi mas oleh siapapun. Baik politisi di daerah,” tutur Roni.

Walaupun politisi di daerah mengamati atau berharap ada keputusan murni dari partai di DPP misalnya, sambung Roni, boleh saja berharap seperti itu. Tapi tidak usah membayangkan hal tersebut. Karena Sudarman memiliki jaringan sendiri.

“Bahkan kan dia menganggap santai. Dianggap tidak serius. Justru saya sendiri mengamatinya ada peluang besar sebenarnya yang dia tunggu dari yang diharapkan dari tokoh-tokoh elite itu. Janganlah terlalu berharap kemudian pak Darman disingkirkan dan lain-lain, itu hanya basa-basi sebuah politik. Jangan menganggap dia remeh gitu kan.”

Harusnya selama ini, narasi yang dibangun narasi membangun. Narasi meningkatkan ekonomi ke depannya bukan dilawan dengan deskripsi yang tidak ada manfaat oleh lawan politiknya.

“Justru lawan politik jika ingin beradu gagasan, beradu konsep yang matang saya kira kesempatan hari ini Pak Darman harus ditantang oleh yang lain. Baru dia head to head. Kalau pak Darman mendekatinya dengan isu moralitas, bagaimana kemudian mendekati daerahnya dengan cara seperti sederhana tidak dengan feodalisme, itu adalah cara baru. Bagaiman kira-kira lawan politiknya  berani tidak seperti itu? Jadi saya kira adu gagasan itu penting. Adu konsep penting. Jadi Pak Darman punya konsep dan punya visi yang jelas. Jadi jangan anggap remeh dengan calon ini,” beber Roni.

“Saya kira pengalaman bergaulnya dengan kalangan elite politik tidak bisa dianggap remeh pula. Karena bagaimana pun di daerah itu kunci utamanya adalah DPP. Pak Darman tidak perlu membeli kunci inggris kira-kira seperti itu. Karena dia sudah punya kunci inggrisnya,”sambungnya.

Walaupun ia bukan kader partai dan muncul secara tiba-tiba mencalonkan diri jadi Balon Bupati/Wakil Bupati Majene, maka boleh jadi ia diistimewakan oleh DPP. Kemungkinan ada pengabdian dan nilai yang diberikan selama ini ke DPP. Dari Pilpres, zaman Jusuf Kalla misalnya dan orang melihat itu semua.

“Sehingga ada nilai plus yang diberikan. Kalau sudah ada nilai plus yang diberikan seperti itu siap-siaplah para calon kandidat di Majene, yang merasa dirinya punya jabatan struktural akan disingkirkan oleh Pak Darman kalau mereka macam-macam,” tutur Roni.

Maksudnya, kata Roni, jangan sampai calon yang merasa dirinya mewah, merasa paling mapan dalam hal apapun, komunikasi terjalin bagus di DPP, hal seperti itu harus dibuang jauh.

“Janganlah anggap remeh Pak Darman. Dia sudah lama berkecimpun di pusat sejak 2004. Beberapa elite politik ada hubungan emosional dengan beliau. Politisi eksekutif yang duduk di eksekutif dan legislatif saat ini. Duduk di kabinet dan beberapa kepala lembaga negara serta ketua komisi di DPR RI pusat. Di daerah Majene siap-siaplah saja adu argumentasi, siapkan mentalitas siapa tahu H mines 15 detik bisa berubah rekomendasi. Jangan bangga dulu ya, kalau mentang-mentang ketua DPD misalnya saya dapat rekomendasi, iya. Tidak ada yang menjamin dalam politik. Pengamatan saya realistis dalam dunia politik saat ini,” kata Roni.

Hanya DPP yang bisa menilai, siapa yang akan diberikan rekomendasi nantinya. Tapi DPP tidak mungkin menurunkan sosok Sudarman tanpa perhitungan yang matang dari partai.

“Pertama kalau tidak salah dia juga empat kali ikut munas, dan punya andil juga memenangkan kandidat di munas. Sehingga kalau ditanya berapa persen presentase mendapatkan rekomendasi DPP, secara pribadi saya bisa menjamin sampai 85 persen, itu sudah ada kacamata sendiri dari DPP mas. Saya tidak bisa menjamin orang-orang DPP itu, pro dengan ketua DPD-nya. Jangan-jangan juga ada kaki tangannya pak Darman yang diperintahkan oleh DPP,” ungkap Bung Roni. (Adv)

Ketfot : Roni Pemerhati Sosial Politik/ist.