Sudarman : Kita Harus Berangkat dengan Niat Tulus

MAJENE,mandarnesia.com-Suhu politik di Kabupaten Majene, semakin hangat terasa menjelang perhelatan Pilkada 9 Desember 2020. Sejumlah parpol telah menerbitkan rekomendasi dukungan ke pasangan calon yang dianggap mampu membawa perubahan lima tahun ke depan.

Sudarman Ar  Balon Wakil Bupati (Bacawabup) Majene menilai, bahwa politik tersebut sangat dinamis. Boleh dan bisa berubah arah, kapan saja. Politik itu, kata dia, laksana di laut lepas.

“Ada arus bawah dan arus atas. Saya khawatir kondisi yang ada saat ini permainannya arus bawah. Sementara arus atas itu dampaknya langsung ke perahu dan gelombangnya cukup besar. Bisa menghanyutkan kapal yang sedang lewat. Kalau arus bawah biasanya, kapalnya hanya akan memperlambat laju kapal,” kata Sudarman melalui saluran handphone, Rabu (8/7/2020).

Sehingga menurut Sudarman, jangan sampai tokoh politik di Majene bermain di arus bawah.

“Karena arus atas bisa menghantam arus bawah. Fakta yang ada, kan ada isu reshuffle otomatis isu reshuffle itu mempengaruhi situasi politik di Indonesia,” ujar Sudarman.

Sudarman yang didorong elite politik nasional untuk maju sebagai Bacawabup Majene ini mengatakan, bahwa fakta politik berikutnya adalah akan ada musda pemilihan Ketua DPD I Golkar.

“Sehingga kondisi sekarang ini bisa dianggap prematur. Saya khawatir arah politik yang ada di Majene permainan arus bawah. Jadi arus bawah bisa berhenti jika ada hantaman dari arus atas,” ungkap Sudarman

Olehnya itu, Sudarman berpesan kepada tokoh-tokoh politik jangan pernah mencoba sesuatu yang niatnya tidak elok.

“Atau cara yang tidak terhormat karena pasti hasilnya tidak  bagus pula. Kemudian kita harus berangkat dengan niat baik dan tulus. Dan prosedur yang benar. Biar izin, ridho dan berqah Allah kita dapatkan,” pesan Sudarman.

Sudarman kembali menegaskan, bahwa dirinya maju sebagai bacawub atas dasar dorongan elite-elite politik tingkat nasional.

“Karena seyogyanya orang yang menjalankan perintah itu tetap loyal pada pemberi perintah. Jadi saya tetap berada dipanggung politik di Majene sampai tahapan penetapan pasangan calon berakhir,” tegasnya.

Bahkan dirinya juga pernah menyampaikan, ukuran loyalitas selaku prajurit sama ketaqwaanya kepada Allah,  hablu minallah dan loyalitas pemberi perintah itu, hablu minannas.

“Ukuran loyalitas itu sebelas, dua belas antara ketaqwaan dan loyalitas sama. Dan saya biasa menjalankan itu, dimanapun berada. Sangat tahu arti loyalitas karena saya seorang prajurit,” jelasnya.

“Karena apa keinginannya elite  di sini  mereka yang lebih tahu di nasinoal. Apa kepentingan politiknya di Majene, Sulbar. Jadi siapa yang menginginkan saya di panggung politik Majene, silahkan berbicara kepada elite yang mendorong saya,” tambah Sudarman. (adv)