sepi
sepi telah membuat hidup orang itu
jadi kapal tua yang bongkok
dan hampir karam
ia ingin menulis puisi
menemukan kembali hidupnya
tapi ia lupa pada kata pertama
kata yang membakar sepinya!
ia ingin pergi
tapi sepi selalu mengikutinya
seperti bayang-bayang di siang hari
serupa gelap di langit malam hari
ia ingin mati barangkali sepi berhenti
tapi ia pun ngeri melihat bangkai
terabaikan, hancur, dan sendiri
betapa ingin ia mengusir sepi
penjahat jalang yang menyiksa hatinya!
2023
Nirwana
Sabda di sehembus angin
sebening mata air
di gunung bunga-bunga
Langit biru
Laut biru
keluasan satu warna
bermakna seribu warna
di jantung kedalaman
Dunia bukan ilusi
kerna keindahan musim semi
pagi, kicau kenari, daun gugur
memesona batinmu
Di jalan berbatu
mungkin akan kau petik
dharma sebait-sebait
terukir di setiap batu
“setiap rintang adalah sahabat”
Ke jiwa semesta
ke senja keemasan
esok adalah hari kedua
dan tak ada detik
selain nirwana, selain nirwana
2023
Suasana
pagi turun ke kota ini, terbukalah warna
hijau pada daun, biru pada langit,
putih pada awan dan merah pada mawar
yang mekar, o, rahmatMu yang pertama
kicau pada burung, ricik pada air
nyiur pada pohonan dan lagu sepasang kekasih
yang merangkul benua benua jauh
salamMu meliputi bumi yang kami tinggali
o, berkatMu yang kedua
2023
Tentang Penulis:
Nur Rifdah Hamid, lahir di Wonomulyo, 7 September 2002. Sehari-hari aktif di Komunitas Perempuan Membaca, dan berkuliah di prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir, STAIN Majene