Proyek Pembebasan Lahan Bermasalah, Gubernur Panggil Balai

MAMUJU, Mandarnesia.com — Pembebasan lahan menjadi kendala terbesar dihadapi Balai dan Satker dalam pengerjaan SPAM Regional di Sulawesi Barat (Sulbar) tahun 2018.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Yuauf M Tambing menuturkan, jika pembebasan lahan yang paling banyak mendapat masalah khususnya di daerah Sulbar.

“Makanya ke depan kita maunya lahan sudah kita pastikan bebas, baru kita susupi. Supaya dalam pelaksanaannya maksimal. Teman-teman bisa lihat begitu uangnya sudah turun. Terus lahannya tidak ada, kan kasihan kontraktornya terhambat semua. Uang yang kita sudah sediakan kembali semua ke pusat. Nyaris tahun berikutnya susah lagi,” kata Yuauf Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Yuauf M Tambing usai melakukan pertemuan dengan Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar,di Kantor Gubernur Sulbar, Kamis (24/1/2019).

Yuauf juga menyampaikan, beberapa proyek strategis sementara tahap pembangunan, diantaranya penampungan air di Kabupaten Majene. Pembuatan penampungan air tersebut menurut Yuauf, bisa membantu masyarakat saat musim kemarau.

Sementara untuk SPAM Regional, sudah ada kesepahaman antara tiga pihak. Balai sungai sebagai penyedia air baku. Pelaksananya PT. Citra Karya dan PDAM sebagai pendistribusi.

Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar (ABM) menilai, beberapa kendala dalam pembangunan pada tahun 2018 terkait masalah lahan akan menjadi evaluasi di tahun 2019.

“Kita adakan pertemuan pada Balai, Satker semuanya untuk menyampaikan apa perencanaan di tahun 2019. Serta apa yang sudah dicapai tahun 2018. Kemudian apalagi yang akan dibicarakan tahun 2020,” katanya.

Itu penting dilakukan, agar terkoneksi dan tersinkronisasi seluruh program di daerah. Walaupun ada beberapa lahan yang terkendala terkait hambatan lahan.

“Kita berusaha untuk memutus permasalahan tersebut,” ungkap ABM.

Reporter: Sudirman Syarif