Mandarnesia.com — Kepala Bidang Promosi Wilayah Sulawesi Kementerian Pariwisata RI Afrida, menyebut Polewali Mandar Internasioanl Folk and Art Festival (PIFAF) memungkinkan untuk masuk kalender 100 of event Kementerian Pariwisata.
“Ini mungkin, saya lihat ini sudah melibatkan banyak kalangan, mulai dari Jogjakarta bahkan dari beberapa negara,” kata Afrida kepada mandarnesia.com setelah menghadiri opening ceremony PIFAF di stadion S Mengga Pekkabata, Rabu (1/8/2018).
Namun untuk masuk di kalender tersebut, Afrida mengatakan ada syarat Kementerian Pariwisata yang harus dipenuhi.
“Harus ada kalender tetap. Jadi dilaksanakan setiap tahun di tanggal yang sama paling tidak di minggu yang sama. Kedua harus dikelola secara profesional, harus memakai koreografi yang profesional penataan panggung yang profesional. Serta melibatkan banyak pihak terutama daerah lain atau negara lain, dan pelibatan media untuk menyebarluaskan informasi,” ungkapnya.
Ia juga melihat Provinsi Provinsi Sulawesi Barat mempunyai potensi pariwisata yang luar biasa, di antara wisata bahari, wisata alam, wisata budaya dan kerajinan.
Saat ini pasar pariwisata berkembang sangat pesat, dengan “captive market” yang besar, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Oleh karena itu, menurut Afrida sangat tepat jika Polewali Mandar mulai menempatkan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan dalam pembangunan. Saat ini, sektor pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar kedua setelah minyak sawit mentah.
“Disamping itu, pariwisata juga mempunyai karakteristik yang sangat positif termasuk di dalam hal pelestarian alam dan budaya,” tutupnya.
Reporter: Sudirman Syarif
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.