Reporter : Busriadi Bustamin
MAJENE, mandarnesia.com-Pernyataan Darmansyah tentang bantahan dugaan plagiat dalam buku Orang Mandar Raja Laut, ditanggapi Muhammad Ridwan Alimuddin, selaku Pembaca Buku Orang Mandar Raja Laut.
“Membaca respon pak Darmansyah, kalau saya dianggap tidak membaca (meski tidak menuliskan nama saya, tapi setahu saya hanya saya yang membuat tulisan tentang buku Orang Mandar Raja Laut), itu keliru. Sebab buku itu saya baca halaman per halaman, paragraf per paragraf dan menemukan ada beberapa bagian yang diplagiat,” kata Muhammad Ridwan, Selasa (13/8/2019).
Juga kekeliruan, lanjut Muhammad Ridwan, misalnya tidak menulis sumber di daftar pustaka.
“Temuan itu saya buat dalam sebuah tulisan dan publik bisa baca di blog saya. Usul saya, bagusnya kalau ada diskusi atau bedah buku tersebut. Minimal penulis buku Orang Mandar Raja Laut dalam hal ini pak Darmansyah merespon masukan saya tersebut,” jelasnya.
Baca:https://mandarnesia.com/2019/08/darmansyah-tidak-tepat-orang-mandar-disebut-orang-laut/
Jadi, tambah Muhammad Ridwan, tidak hanya pada konsep raja lautnya. “Tapi bagian-bagian yang saya anggap sebagai praktek plagiarisme,” ungkap Muhammad Ridwan.
Sebelumnya, Penulis Buku Orang Mandar Raja Laut, Darmansyah membantah jika ada unsur plagiat dalam bukunya itu.
“Salah itu, karena dia tidak baca,” kilah Darmansyah sambil menaiki mobilnya bergegas pulang, usai kunjungan ke Sumur Tua Peninggalan Imam Lapeo di Desa Lombong Kecamatan Malunda, dalam rangkaian Hari Jadi Kabupaten Majene ke 474, Selasa (13/8/2019).
Foto : Muhammad Ridwan Alimuddin (Iwan)/Facebook