Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Kakanwil kemenag Sulbar Muflih B Fattah didampingi Kasubag Umum dan Humas M. Sahlan meluangkan waktu memberikan materi dan sambutan, sekaligus menutup pelatihan yang dilaksanakan oleh Balai Diklat Keagamaan Makassar yang digelar 6 sampai 16 Oktober 2021 di jalan Sultan Alauddin Makassar.
Muflih menekankan akan pentingnya setiap tenaga pendidik untuk memahami mandatori Kementerian Agama RI yang tentu menjadi program prioritas Kanwil Kemenag Sulbar.
“Sebagai pelopor dan penebar keteladan di tengah masyarakat, guru dituntut untuk senantiasa taat beragama, mengokohkan kerukunan, meningkatkan kecerdasan dan kemandirian, serta mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin,” urai Mufli di hadapan peserta diklat virtual.
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk memaksimalkan peran-peran tersebut, tentu semua harus mengetahui, memahami dan menghayati program mandatori Kemenag RI.
Membangun moderasi dan gusmen telah menetapkan di Tahun 2022 sebagai tahun toleransi. “Jadi kita semua harus menjadi aktor dan agen moderasi beragama,” kata Mufli.
Kemudian, transformasi digital merupakan tuntutan zaman, guru harus mampu beradaptasi dengan perkembangan yang semakin tajam. Penataan tata kelola organisasi yang profesional, guru harus memiliki daya saing, pendidikan yang memadai. Sehingga memiliki skill yang dapat mengikuti arus perkembangan zaman.
Kemandirian pesantren menjadi pilar utama melahirkan generasi berkarakter. “Kalau di Sulbar itu ada kata bijak menjadi motto “millete diatongangan ” dengan memiliki sifat malaqbiq.
Kemudian, bagaimana selalu dapat mengukur indeks keagamaan secara baik dan proporsional.
“Kalau ini dimiliki oleh setiap guru, maka Indonesia ini akan damai, tumbuh dan tangguh,” tutupnya. (ADV)