Toponimi Pulau Taimanu yang dimitoskan merupakan tempat persinggahan tokoh legendaris dalam Epos Lagaligo. Pada saat berada di pulau ini, Ia sempat tertidur dan ayamnya banyak meninggalkan tai (kotoran) atau tinja yang membuat pulau yang ada di Palipi tersebut dinamai Pulau Taimanu’
Di abad ke-16 pelabuhan pulau Taimanu’ merupakan pelabuhan niaga, dan oleh raja Tomatindo di Balitung dijadikan sebagai pelabuhan transit antar pulau. Di pelabuhan ini pula, banyak orang-orang Sendana melakukan pelayaran ke berbagai negeri di Nusantara. Pelaut Mandar – Sendana lah yang menemukan teluk terbesar dunia, yaitu teluk Tomini.
Bukan hanya itu, pelaut Mandar juga mendirikan kerajaan Kasimbar dan kerajaan Moutong di wilayah teluk Tomini di sekitar abad ke-16 Masehi. Teluk Tomini di Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah adalah teluk terbesar di dunia dan merupakan segitiga terumbu karang (Coral Triangle) terbaik dunia, dengan luas 1.031 hektar, memiliki hutan mangrove seluas 785.10 hektar dan Taman Nasional Laut Kepulauan Togean dikenal sebagai “The Heart Of Coral Triangle“. International Hydrographic Organization (IHO) Mendefinisikan sebagai salah satu perairan Kepulauan Hindia Timur.
Untuk nama pulau idaman mungkin biasa saja tetapi untuk penyebutan pulau dengan nama Tai Manu’ (dalam bahasa lokal berarti tahi ayam, kotoran ayam) ini yang unik. Setidaknya ada dua pulau berukuran kecil dengan nama Tai Manu’ di Sulawesi Barat, satu di Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene dan satunya lagi di daerah Kabupaten Mamuju, keduanya diberi nama yang sama.
Untuk yang berada di Kecamatan Sendana, nama Tai Manu’ diambil karena berhubungan dengan cerita tutur atau cerita rakyat yang berkembang, bahwa dahulu kala seorang yang memiliki ukuran tubuh sangat besar bernama “Sawerigading” menjinjing ayamnya melewati daerah pesisir Sendana. Pada saat yang sama, tiba-tiba sang ayam membuang kotoran (tahi), maka jadilah kemudian pulau Tai Manu’ itu. Sekilas mungkin akan terdengar lucu tapi ini salah satu cerita rakyat yang berkembang dan dihubungkan dengan munculnya Pulau Tai Manu’.
Satu yang menarik dari cerita rakyat tersebut adalah ada satu nama tokoh yang terkenal dalam Epos Lagaligo yaitu Sawerigading, tokoh Bugis yang ceritanya terngiang sampai negeri Belanda dan kini naskah cerita aslinya juga disimpan di negeri itu.
Jika menyimak cerita rakyat tersebut, maka Sawerigading dimitoskan sebagai seorang yang memiliki ukuran tubuh sangat besar, ayam peliharaannya tentunya sangat besar pula jika melihat ukuran pulau Tai manu’ (Pulau Idaman yang tampak sekarang dari pesisir jalan trans Sulawesi Barat.
Cerita rakyat hanyalah satu dari sekian yang mewarnai asal kata penamaan Pulau Idaman dan banyak berkembang dan diketahui oleh orang-orang, namun dari kajian ilmiah tampaknya akan sangat mustahil jika cerita rakyat tersebut dihubungkan dengan fakta-fakta yang ada.
Jauh dari cerita rakyat itu, Pulau Tai Manu’ adalah destinasi wisata menarik yang potensial untuk dikembangkan, anda dapat melihat senja cantik yang turun tepat di hadapan pulau kecil ini, belum lagi jika ingin menyelami pesona bentang bawah lautnya yang penuh dengan terumbu karang indah. Singkatnya pulau ini punya potensi yang layak dari segi wisata.
Untuk menuju pulau ini anda harus menggunakan perahu motor berukuran kecil yang bisa ditemukan di pesisir dekat pelabuhan Palipi, tetapi pada saat-saat tertentu (air laut surut) anda dapat mengaksesnya dengan hanya berjalan kaki, perubahan ketinggian air laut cukup ekstrim di daerah ini.