Longsor Onang Jadi Perhatian Pemprov

Reporter: Sudirman Syarif

MANDARNESIA.COM, Mamuju — PJ Gubernur Sulbar Akmal Malik menyampaikan, lintas Trans Sulawesi terganggu akibat longsor di beberapa titik di Sulbar. Jalur Trans Sulawesi sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian, bukan hanya Sulbar terdampak melainkan Sulsel, Sulteng termasuk daerah lain.

Sehingga perlu sistem peringatan dini atau Early Warning System dengan fokus melakukan deteksi potensi bencana yang mengganggu akses Trans Sulawesi melibatkan seluruh kabupaten, memetakan titik -titik yang perlu diwaspadai.

“Dengan begitu, setiap stakeholder terlibat memiliki bahan dalam mempersiapkan dalam mengantisipasi di titik titik rawan bencana tersebut.
Apalagi November-Desember curah hujan akan sangat tinggi,” katanya, Senin (31/10/2022).

Sehingga, diharapkan seluruh pihak terlibat melakukan langkah antisipatif. Langkah awal mengumpulkan data, selanjutnya melakukan gladi dengan melibatkan seluruh kabupaten.

“Saya minta kita all out fokus mengatasi bencana, rencana kita melakukan gladi pertengahan November. Tentunya berbeda -beda penanganan bencana di setiap kabupaten,” ungkapnya.

Untuk itu melalui rakor tersebut,  perlu langkah strategis dilakukan oleh Pemda dan Instansi terkait melakukan kolaborasi mengantisipasi kondisi cuaca kedepan. Ia berharap Pemda di enam kabupaten lebih aktif untuk mencari langkah langkah.

“Kejadian di Majene (Longsor Onang) menjadi pembelajaran dan tidak boleh terulang.
Memang ada jalur laut, tapi jangan biarkan masyarakat sendiri berpikir, akibatnya kemarin ada perisitwa perahu tenggelam. Pemkab harus bergerak. Kita tidak mau ini terulang, kita harus menjamin keselamatan masyarakat kita terjaga,” tegas Akmal Malik

Kepala BMKG Kelas II Tampa Padang, Agus menyampaikan Oktober adalah awal musim hujan dan masih akan terjadi dari November hingga Desember.

“Memang ada juga informasi bahwa Sulbar ada daerah hujan sepanjang tahun. Longsor dan banjir perlu diantisipasi seperti longsor yang terjadi di Majene,” ujar Agus.