Guru Zaman Dulu, Zaman Now dan Guru Dambaan Bangsa #Refleksi Hari Guru Nasional 2017

Guru Zaman Dulu, Zaman Now dan Guru Dambaan Bangsa  #Refleksi Hari Guru Nasional 2017 -

Oleh: Dr. Muslimin, M.Si

HARI Guru Nasional baru saja diperingati oleh seluruh elemen baik pemerintah, insan guru maupun masyarakat secara umum. Hari guru tentu menjadi momentum penting dalam merefleksikan perannya dalam memajukan peradaban bangsa melalui tugasnya yang mulia sebagai pendidik, pengajar bagi anak-anak Bangsa,

Jika melihat sejarah, peran guru dari jaman ke zaman tentu menjadi pelajaran yang sangat penting dan berharga bagi bangsa ini. Memang peran insan yang satu ini sangat besar dan strategis dalam memajukan harkat, martabat dan keberadaan Bangsa.

Guru guru zaman dulu sangat dihormati baik oleh murid-muridnya maupun oleh masyarakat. Guru masih dianggap sebagai pekerjaan yang mulia dan terpandang. Derajat guru dalam sosial masyarakat masih begitu ditinggikan dibandingkan dengan pekerjaan lainnya. Begitu pun murid-muridnya, setiap datang selalu disambut dengan penuh suka cita dan murid selalu mematuhi apa yang guru perintahkan.

Guru zaman dulu apabila memberikan nasehat dengan tegas, baik itu verbal maupun nonverbal, hal itu bisa berpengaruh kepada perubahan siswa yang diberikan teguran atau hukuman, orang tua juga mendukung apa yang dilakukan oleh guru tersebut.

Sungguh terbalik dengan kondisi zaman now, guru cukup hati-hati dalam memberi teguran kepada murid dan takut menyakiti murid, karena orang tua murid sangat agresif dan kadang berujung ke tindakan pelanggaran hukum kepada guru. Guru saat ini tidak ada bedanya dengan pekerjaan lainnya, bahkan murid kurang hormat kepadanya dan semakin banyak anak yang kurang ajar dan membantah perkataan guru.

Sebutan guru sebagai ‘pahlawan tanpa tanda jasa’ hampir tidak ada lagi, kenapa? Guru zaman now tidak lagi dianggap sebagai pahlawan. Fasilitas yang diberikan oleh pemerintah sudah lebih dari cukup. Mulai dari insentif, tunjangan sertifikasi yang nominal cukup fantastik. Minat masyarakat untuk menekuni profesi guru semakin tinggi dengan adanya fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh pemerintah. Tentu pemberian fasilitas pemerintah ini idealnya harus berbanding lurus dengan semangat mengajar, peningkatan kualitas pendidikan dan disiplin dalam melaksanakan tugas.

Guru Frofesional Dambaan Masyarakat

Guru profesional adalah guru yang ahli dalam bidang keilmuan yang dikuasainya, bukan hanya sekedar mampu mentransfer ilmuan dalam diri anak didik. Tetapi juga mampu mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan menilai.

Menjadi guru profesional, setidaknya memiliki beberapa aspek.

1. Aspek spritual, menjadi guru profesional harus memiliki spritual yang baik yaitu kecerdasan jiwa (rohani) sebagai hal yang memperkuat vitalitas hidup, berpikir yang mendalam dalam membantu mengembangkan potensi anak didik ke arah yang positif.

2. Aspek karakter, yaitu guru mampu menampilkan ciri khas yang bernilai positif, di mana mampu menempatkan siswa sebagai subyek belajar, guru sebagai pelayan, fasilitator dan mitra siswa agar dapat mengalami proses belajar yang bermakna.

3. Aspek sociences (keilmuan), yaitu guru harus menguasai bidang ilmu yang diampunya sesuai disiplin ilmu yang di milikinya.

4. Aspek moral, yaitu guru harus memiliki moralitas yang baik, yang tercakup di dalamnya berupa kompetensi sosial dan kepribadian guru. Guru adalah pendidik profesional yang bertugas untuk mengembangkan kepribadian atau karakter siswa.

5. Aspek attitude, yaitu guru harus memiliki nilai sikap yang terpuji dan budi pekerti yang patut diteladani, memiliki konsep yang positif.

Tuntutan masyarakat terhadap kompetensi guru terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam menjalankan tugas sebagai pendidik dan pengajar.

Selamat Hari Guru Nasional dan tetap jaya. (#)