Bantuan Tersalur Harga Melambung

Salah satu kondisi rumah di Pettabeang. dokumentasi mandarnesia.com saat mejadi relawan di Malunda, Majene

Reporter: Sudirman Syarif

MAMUJU, mandarnesia.com — Harga material bahan bangunan terus melonjak seiring ditetapkannya keputusan pemerintah untuk menyalurkan bantuan dana stimulan perbaikan rumah korban gempa Bulan Januari lalu.

Kenaikan harga bahan bangunan sudah berada di angka yang cukup tinggi, seperti harga semen tonasa berat 40 Kg yang awalnya hanya dijual Rp49 ribu di awal Oktober, naik Rp59 ribu.

Serupa dengan semen bosowa yang sebelumnya dijualĀ Rp49 ribu per sak, naik di harga Rp55 ribu. Begitupun semen tiga roda naik Rp57 ribu yang sebelumnya Rp50 ribu per sak.

Selain semen, harga besi cor juga terus naik. Beberapa pemilik bahan bangunan yang ditemui mandarnesia.com di Mamuju mengaku kenaikan material bahan bangunan terjadi setiap satu pekan.

Menurut pemilik toko bahan bangunan yang menolak disebut namanya ini, harga semen naik di pabrik, bukan di toko bangunan.

Hal sama dibenarkan Kasi Perdagangan Luar Negeri Provinsi Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Barat Muh Rusdin.

Ia mengatakan, bedasarkan info dari masyarakat Mamuju 17 November 2021 kepada Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UMKM, maka tim Bidang Perdagangan melakukan wawancara langsung kepada toko bahan bangunan dengan mengambil sampel pada Toko Fajar Mas dan Toko Mitra Listrik

“Dari hasil wawancara didapatkan kesimpulan, faktor kenaikan karena harga bahan baku pembuatan semen naik. Suplai batubara yang kurang ke perusahaan semen dimana biaya bahan bakar 30 persen dari biaya pembuatan semen. Juga Kelangkaan solar sehingga ekspedisi ke Mamuju berkurang,” jelasnya.

Hal di atas, disebutnya sebagai salah satu faktor harga bahan bangunan melonjak tajam di Kabupaten Mamuju dan Majene.

Ia juga meyakini berdasarkan hasil browsing yang dilakukan pihak Disperindag. “Kebetulan kami juga riset melalui media online, ada di CNBC itu harga mengkonfirmasi beberapa penyuplai batu bara mangkir dari kesepakatan. Selain informasi dari Fajar Mas ada masalah ekspedisi juga karena di Makassar ada solar langka. BBM yang langka menyebabkan jumlah ekspedisi yang kurang membawa ke Makassar- Mamuju. Itu dua faktor besar itu,” tutupnya kepada mandarnesia.com, Rabu (17/11/2021).

Sementara Comrel Pertamina MOR VII Wilayah Sulawesi Laode membantah adanya kelangkaan bahan bakar jenis solar di Makassar. “Di mana di Makassar, ndak ada pak kelangkaan solar, solar ada,” katanya kepada mandarnesia.com.

Salah seorang warga Kabupaten Mamuju Rudi mengaku harga yang semakin naik membuat masyarakat harus pandai mengolah dana bantuan perbaikan rumah.

“Agar dananya cukup untuk membangun rumah yang kuat terhadap gempa, dana bantuan rumahnya harus digunakan dengan baik, karena harga bahan bangunan terus naik,” jelasnya.

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Sulawesi Barat Sukri Umar menyebut, DPRD hanya bisa menyaksikan, ndak mungkin menahan untuk tidak naik.

“Yang ada itu memastikan kinerja pemerintah, serapan anggarannya berjalan bagus di ujung tahun ini. Tapi menurut saya ada beberapa faktor yang mempengaruhi, dan kita terus dorong OPD teknis mitra Komisi II khususnya Disperindag, melakukan pemantauan. Ya itu saja yang bisa dilakukan,” ungkap politikus Partai Demokrat ini kepada mandarnesia.com.

Pihaknya sedang menunggu laporan OPD teknis (Disperindag). Secara umum ia mengatakan sudah ada laporan mengenai kenaikan harga. Komisi II juga belum bisa menyimpulkan apa-apa. “Kalau dugaan sih, karena ada mobilisasi kondisi jalan. Dugaan kita menduga begitu. Karena Majene dan Pomlan harga relatif sama,” ujar Sukri.

“Memang harus ada kontrol, kasi kesempatan Disperindag dulu untuk memantau. Hanya repotnya pasar kan ndak bisa diintervensi oleh Pemerintah. Kecuali memang di sana itu ada indikasi pelanggaran hukum pidana, atau pelanggaran lainnya yang saya kira signifikan yang bisa dilihat oleh pihak- pihak berwajib, kalau kita pemerintah daerah ituĀ terbatas dari sisi kewenangan,” sambungnya.

“Apalagi Komisi II, pengewasan Itu memastikan seluruh perangkat daerah bisa bekerja efektif, efisien, kemudian bisa membantu masyarakat. Itu saja sih,” tutupnya.

GM Komunikasi dan Hukum PT Semen Tonasa Said Chalik mengatakan, terkait harga semen, kebijakan di holding. “Sekarang Tonasa hanya produksi, kalau pengadaan dan pemasaran itu di holding,” ujarnya kepada mandarnesia.com.