MAMUJU – “Yang saya maksud goblok dan tolol itu, dokter yang mau mengundurkan diri. Mereka itu kan disumpah jabatan kedokteran, kenapa harus mundur?” Kata Afsal kepada mandarnesia.com melalui sambungan telepon, Sabtu (9/12/2017).
Hal tersebut menurutnya membahayakan dan membunuh masyarakat secara perlahan. Pernyataan ini disampaikan Afzal untuk menjawab bahwa komentarnya diplintir media, sehingga dianggap melecehkan warga Sulbar secara luas.
“Jadi jangan disalahartikan, baca artikel di bawahnya. Bahwa harus ada solusi dari pemprov. Khususnya Gubernur sebagai kepala daerah dan harus cepat mengambil keputusan,” ungkapnya.
Baca juga: http://mandarnesia.com/17-regional-doctors-feel-not-needed/
Baca juga: http://mandarnesia.com/17-dottor-regional-nalai-alawena/
Baca jug: http://mandarnesia.com/17-dokter-regional-merasa-tak-dibutuhkan/
Bacajuga: http://mandarnesia.com/alamak-17-dokter-di-rsud-regional-mundur/
Ia menilai, memang susah berita jika tidak diliput secara utuh. Hanya penggalan saja, judulnya pun hanya menarik pembaca, lalu jadi bahan trending topik namun salah paham.
“Jadi kalau ada yang salah atau gagal paham, saya pribadi mohon maaf yang sebesar-besarnya,” tutur politisi Demokrat tersebut.
Dirinya juga menambahkan, tidak mungkin ingin menghancurkan Sulbar.
“Saya ini juga orang Sulbar, mana mungkin saya mau menghancurkan kampung saya sendiri. Kalau mau menumpang saja buat apa saya kerja keras mati-matian untuk masyarakat?” Jelasnya.
“Hanya karena mau dipilih kembali,” sambung Afsal, “insya Allah kalau masyarakat tidak mau memilih saya, silakan. Saya akan tetap berjuang untuk Sulbar ke depan sebagai bukti kecintaan kepada Sulbar.”
#SudirmanSyarif