Mandarnesia.com — Pihak Kampus Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) menilai demo yang berlangsung hari ini, Senin (17/8) di depan Rektorat Kampus Unsulbar bukan hanya mengkritisi soal manajemen kampus. Namun telah masuk ke wilayah pemilihan Rektor Unsulbar.
“Demo ini sudah ada campur aduk, sampai dengan pemilihan rektor, kira-kira seperti itu. Karena kalau misalnya itu yang dituntut teman-teman dari tadi sudah sampaikan bahwa insya Allah sudah ada kejelasan, kita menunggu saja,” kata Rektor Unsulbar Akhsan Djalaluddin kepada mandarnesia.com melalui sambungan telepon, Senin (17/8/2018).
Sebagian, sambung Akhsan, pendemo bukan dari mahasiswa kampus Unsulbar, “Sebagian bukan mahasiswa kita, ada berapa dari mahasiswa luar.”
Ia menyampaikan proses perkuliahan yang sempat tergganggu akibat aksi solidaritas dari beberapa dosen nonASN terkait mogok kerja dosen dan staf, juga akan kembali bekerja.
“Perkuliahan akan segera kembali normal seperti biasa,” jelasnya.
Selain itu ia, dan salah satu calon peserta juga telah mengajukan diri dalam seleksi Rektor Unsulbar.
“Saya dan satu perserta mendaftar langsung, sementara tiga orang yang lain itu sudah mendaftar online,” kata Akhsan.
Sebelumnya Panitia Pemilihan Rektor Unsulbar memperpanjang masa pendaftaran selama dua pekan setelah mempertimbangkan masih sedikitnya pendaftar.
“Kenapa diperpanjang karena meskipun mendaftar belum pasti diterima. Ada persyaratan yang harus dipenuhi. Minimal pernah menjadi ketua jurusan di PTUN, buka swasta,” ujarnya
Reporter: Sudirman Syarif
Foto: FB Unsulbar