Oleh Sudirman Syarif
Mohammad Rivai Arvan. Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1998 ini merupakan anak seorang purnawirawan TNI AD. Ia merupakan putra alm. M. Thamrin Arvan dan Ibu bernama Sabariah. Di masa muda Rivai Arvan sempat menghabiskan hari-harinya di Korem 141 Toddopuli, Bone.
Setahun sudah Rivai Arvan memegang tongkat kepemimpinan di Polres Mamuju, terhitung sejak September tahun lalu.
Sebelum menjabat, melalui prestasi dan keberhasilan pria bertubuh kekar berkulit hitam manis itu dikenal luas masyarakat Mamuju.
Salah satu kasus yang berhasil ia ungkap pada saat menjadi personil Bareskrim Mabes Polri, yakni praktek penipuan berkedok travel umroh yang merugikan ribuan jemaah, First Travel.
Kualitas serta keunggulan lelaki yang akrab disapa Arvan ini dibuktikan dengan sederet reward atau penghargaan dari pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat.
Arvan menggagas pengungkapan narkotika terbesar di Tanah Mandar dan Pulau Kalimantan. Sindikat narkotika lintas provinsi dengan barang bukti sebanyak satu kilogram narkotika jenis sabu.
Pengungkapan itu membuatnya mendapat dua reward sekaligus, dari Kapolda Sulbar Badan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).
Gesit dan akurat itulah pergerakan Team Python yang ia inisiasi di Mamuju. Bukan sekedar jargon namun dibuktikan dengan pengungkapan kasus kriminal yang membuat masyarakat tercengang. Antara lain, pembunuhan yang terjadi di Kecamatan Sampaga dan kasus penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam yang terjadi di dalam Kota Mamuju.
Dua kasus tersebut dapat diungkap Team Python dalam waktu tiga kali 24 jam. Arvan pun diganjar dua reward sekaligus dari Kapolda Sulbar.
Tak cukup dengan itu, ia juga berhasil membawa Polres “Metro” Mamuju meraih penghargaan bergengsi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan-RB) untuk kategori Role Model Penyelenggara Pelayanan Publik.
Meski perawakannya tegas, bertangan dingin, namun ia dikenal humanis. Kata Arvan, itu bagian dari kunci dalam meraih kesuksesan dan menyelesaikan sebagian permasalahan yang ada di institusinya maupun di masyarakat.
Februari tahun 2018, Polres “Metro” Mamuju juga berhasil meraih reward dari Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sulawesi Barat. Atas prestasi dan pencapaiannya dalam memenuhi standar layanan publik yang berada pada zona hijau dengan nilai yang cukup tinggi 94,50 persen.
Bukan hanya hebat dalam melakukan penegakan hukum dan pelayanan publik. Ia juga berhasil memimpin Polres “Metro” Mamuju mendorong pengelolaan anggaran yang bersih, transparan, dan tepat sasaran. Sehingga Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kantor wilayah Provinsi Sulawesi Barat lagi-lagi memberikan penghargaan kepada Polres “Metro” Mamuju. Kali ini sebagai institusi yang mengelola anggaran dengan sangat baik.
Kini Polres “Metro” Mamuju berada peringkat ke 26 dari 1.254 satker Polri di seluruh Indonesia, dengan kategori Satker berkinerja sangat baik.
Setahun menjabat, Rivai berhasil meraih tujuh penghargaan dan memberikan pengabdian terbaik kepada Polri dan Masyarakat Kabupaten Mamuju dan Mamuju Tengah. Bravo Komandan!
*Diolah dari Rilis Polres Metro Mamuju