Respons Dispop Polman Soal Alih Fungsi Kunyi dari KSA dan KPA, Jadi Taman Wisata Alam

MANDARNESIA.COM, Polewali — Alih fungsi Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA) Kunyi menjadi Taman Wisata Alam (TWA) Kunyi disosialisasikan oleh Balai Besara KSDA Sukawesi Selatan di Hotel Ratih, Senin (16/12/2024) Polewali Mandar.

Kegiatan ini menghadirkan pemangku kepentingan dari tingkat provinsi hingga desa, dengan tujuan mendorong pengelolaan TWA Kunyi sebagai destinasi wisata berbasis konservasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Ir. Jusman, Kepala Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan, dalam sambutannya melalui Zoom, ia menyampaikan harapan agar perubahan status kawasan ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kunyi dan Polewali Mandar.

“Butuh kolaborasi yang baik dari pemerintah Daerah dan semuah pihak dalam pengelolaan TWA Kunyi untuk kelestarian hutan, ekositemnya dan kesejahteraan masayarakat yang ada di sekitar desa tersebut,” ujarnya.

Plt. Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Polewali Mandar Dr. Aco Musaddad HM yang juga turut hadir dalam sosialisasi tersebut di atas merespons positif rencana tersebut.

Menurutnya dalam mendesain sebuah kawasan wisata alam, dibutuhkan kajian yang mendalam, kerja sama antara pemerintah kabupaten, provinsi dan perguruan tinggi, dan melibatkan pelaku wisata.

“Hasil riset itu atau kajian kemudian dimasukkan ke RIPPDA (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah) Kabupaten Polewali Mandar, yang akan disusun tahun 2025 pasca Penyusunan RPJMD Kabupaten Polewali Mandar di tahun 2025. Supaya program tersebut tersimpan dalam dokumen perencanaan tentunya terintegrasi dengan perencanaan provinsi. Dan kami akan dorong, Desa Kunyi memiliki Rencana Induk Pengembangan Obyek Wisata (RIPO),” sebutnya kepada mandarnesia.com melalui WhatsApp, Selasa (17/12/2024).

Aco Musaddad menambahkan bahwa KPA dan KSA Desa Kunyi dapat mengadopsi Desa Adat Tenganan Pegrisingan Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem yang baru saja dikunjungi Dinas Pariwisata Polewali Mandar bersama dengan pengelola Desa Wisata Polewali Mandar.

“Di Desa Adat Tenganan Pegrisingan tersebut menjadikan budaya dan keunikan desa nya menjadi obyek kunjungan wisatawan baik dalam maupun luar negeri dan menjadi penelitian dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia. Apa keunikannya? Salah satunya adalah masih mempertahankan budaya leluhur sudah ratusan tahun, menjaga alam, tradisi, hubungi ke pencipta, ke masyarakat dan mempertahankan upacara adat,” tambahnya.

Selain itu Desa Kunyi memiliki keunikan dan sejarah panjang dan Sumber Daya Alam berlimpah yang merupakan potensi untuk mengeksplor desa ini menjadi Desa Wisata berbasis budaya dengan panorama alam yang indah.

“Perlu dukungan anggaran, baik dari pemerintah kabupaten maupun provinsi untuk mengembangkan Desa Kunyi menjadi Kawasan Wisata Alam di Polewali Mandar dan Sulawesi Barat,” tutupnya. (WM)