Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Persentase penduduk miskin dengan pengeluaran perkapita setiap bulan di bawa garis kemiskinan Provinsi Sulbar mencapai 11,02 persen atau 151,40 ribu jiwa.
Menurut Kepala Bappeda Sulbar, Junda Maulana, jumlah tersebut turun dengan capaian 0,23 persen atau secara absolut berkurang 0,38 ribu orang jika dibandingkan kondisi di Bulan Maret 2018 yang mencapai 11,25 persen atau 151,78 ribu orang.
“Tingkat ketimpangan penduduk Provinsi Sulbar yang diukur gini ratio tercatat sebesar 0,365, di mana angka ini menurun sebesar 0,001 point jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2018 sebesar 0,366,” katanya, Senin (9/12/2019).
Sementara itu jika dibandingkan Gini Ratio Maret 2018 sebesar 0,370. Adapun Gini Ratio Maret 2019 turun sebesar 0,005.
Wakil Gubernur Sulbar, Enny Anggraeni Anwar meminta penuntasan kemiskinan di Sulbar bisa mencapai target Nasional atau bisa lebih baik. RPJMD Provinsi Sulbar menargetkan penuntasan kemiskinan turun sebesar 9,91 persen dan tahun 2020 sebesar 9,62 persen.
“Untuk mencapai target tersebut Pemprov Sulbar membutuhkan sebuah upaya melalui kebijakan strategis yang komprehensif dimulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha atau sektor swasta dan masyarakat luas,” katanya, Senin (9/12/2019).
Selaku ketua tim penanggulangan kemiskinan Sulawesi Barat bagaimana strategi Sulbar dalam menanggulangi kemiskinan di Sulawesi Barat. Tentu pemerintah menginginkan angka kemiskinan bisa semakin hari semakin menurun di Sulawesi Barat.