NPC Bergerak ke Malunda Bersama Mandarnesia.com (1)

Laporan: Tim

#Day1

Malunda, mandarnesia.com–Gempa yang meluluhlantahkan Malunda dan Mamuju, ibu kota Sulawesi Barat mampu menyatukan eleman manusia dalam bingkai kemanusiaannya.

Nusantara Palestina Center (NPC) sebagai organisasi kemanusiaan bagi Palestina juga mengambil peran menyalurkan bantuannya atas bencana gempabumi yang mengguncang jazirah Mandar dengan kekuatan 5,4 dan 6,2 magnitudo.

Awalnya Ihsan Zainuddin direktur NPC mengubungi mandarnesia.com bertanya “apa yang bisa kita lakukan?”. Lelaki yang pernah mondok di PPM Al-Ikhlash Lampoko, yang juga alumni Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, merasa sangat terpanggil untuk membantu tanah moyangnya Mandar, meskipun dirinya berada di Jakarta.

Pertanyaan itu manjadi cambuk untuk kemudian bersepakat bahwa mandarnesia.com akan menjadi partner NPC di daerah dalam menyalurkan bantuannya ke Sulawesi Barat, utamanya ke Malunda yang hampir atau selalu terancam terisolalsi dengan masih seringnya longsor di sepanjang jalur trans Sulawesi menuju Malunda dan Mamuju.

“Ini menjadi momentum awal atas masukan beberapa orang supaya NPC juga mulai terlibat dalam ranah kemanusiaan di Indonesia dan semoga ini menjadi awal yang baik, kerjasama ini akan terus berlanjut” sebutnya kepada mandarnesia.com.

Kemudian setelah dimatangkan segala persiapan dan logistik yang sebagian besar sudah disurvey tim mandarnesia.com di lapangan, akhirnya NPC bersama mandarnesia.com Selasa (19/1/2021) bergerak menuju Malunda dan tiba ba’da Maghrib di Malunda.

Setelah makan malam dan menurunkan logistik dari mobil ke posko yang sudah disiapkan NPC dan mandarnesia.com, kemudian bergerak cepat menghubungi para official tenda atau posko pengungsi untuk datang menjemput tim menuju lokasi penyaluran bantuan. Lokasi yang pertama dituju NPC dan mandarnesia berada di lingkungan Banua, Kelurahan Malunda. Mereka mendatangi posko yang berjarak agak jauh dari jalan poros dengan menembus jalan yang lumayan becek dan berlubang.

Ada tujuh kepala rumah tangga yang mengungsi ke sebuah basecamp pekerja jalan, salah satunya Kepala Lingkungan Banua atas nama Yadul dan langsung mengantarkan NPC dan mandarnesia menemui pengungsi dan menyerahkan bantuanbuang kebanyakan wanita. Diantara mereka ada bayi berumur 1-2 tahun sehingga mereka diberikan susu formula, minyak telon, popok bayi dan olahan ikan yang siap saji. Tak ketinggalan ada manula yang diberikan multivitamin dan popok orang dewasa, beserta ada juga ibu yang sedang menderita mag dan juga diberikan obat mag sesuai dengan permintaan pengungsi.

Kemudian tim NPC dan mandarnesia lanjut menyalurkan bantuan ke Desa Sulai, ada 6 kepala keluarga yang sudah memesan sejumlah kebutuhan sesuai dengan yang didapat tim survey di lokasi gempa dan kebutuhannya juga mendesak seperti susu formula bayi yang berumur 1 tahun lebih dan yang berumur kurang dari 6 bulan.

Di Desa Sulai, Kecamatan Malunda ada 6 kepala keluarga yang masuk dalam target pengantaran logistik standar yang dibagikan oleh NPC, seperti olahan ikan siap saji tiga jenis, minyak kayu putih, beras, air mineral, perlengkapan mandi, anti nyamuk oles serta selembar sarung setiap KK.

Esoknya tim NPC menyisir daerah pegunungan yang menurut data yang didapat tim survey sebelumnya bahwa mereka jarang mendapatkan bantuan logistik karena jaraknya 1 kilometer dari jalan poros dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Daerahnya disebut Kayucolong dan Tasinara. Ada 29 bayi dan balita yang ada di wilayah itu, mereka kesulitan mendapatkan susu formula serta selimut bagi bayi beserta minyak telon ya dan popok.

“Ini menjadi skala prioritas NPC dan mandarnesia.com karena banyak bayi dan balita di sana, apalagi jaraknya jauh dari jalan poros dan mereka bermukim di bukit” ungkap Wahyudi Muslimin direktur mandarnesia.com.

Ada sekitar 30-an paket yang akan dibawa kesana dengan menggunakan tandu serta akan ditempuh dengan berjalan kaki. Selanjutnya setelah lokasi sulit itu selesai, barulah akan dilanjutkan ke lokasi seperti Maliaya, Tappalang dan pengungsi yang  memilih berlindung di Bukit Tinggi. Ada sekitar 70 paket yang akan didistribusi dengan berbagai barang yang sudah dikemas dalam kresek berwarna merah.