Maemunah, seorang guru yang memilih menebarkan perlawanan untuk membela kemerdekaan Republik Indonesia. Tak hanya kaya argumentasi berisi agitasi ketidakadilan dari bangku sekolah yang dijejalkan pada muridnya di mana Maemunah menjadi kepala sekolah, tetapi sikapnya ril.
Maemunah sosok yang telah mengambil pilihan paling berani. Maemunah memilih jalur perjuangan meski ia menyadari secara penuh bahwa melawan kekuasaan Hindia Belanda di tahun-tahun pasca kemerdekaan 1945, secara sadar telah dihitungnya secara matang.
Bagaimana seorang guru berani meninggalkan ruang kelas tempatnya mengajar kemudian memilih sisi lain yang Maemunah tahu itu sangat berbahaya. Ini sebuah pembelajaran bagi guru di manapun bahwa ada panutan seperti Maemunah.
Kiprahnya bersama pejuang GAPRI 5.3.1 lainnya layak disejajarkan dengan tokoh-tokoh perempuan pemberani di Indonesia. Aceh memiliki Tjut Nyak Dien, Makassar memiliki Emmy Saelan, Maluku memiliki Mariah Tiahahu, dan Mandar pun demikian.
Di sini ada tokoh pejuang yang sezaman Maemunah: Andi Depu atau Ibu Agung yang telah mendapat gelar Pahlawan Nasional atas perannya membela dan mempertahankan kemerdekaan RI bersama Kris Muda Mandar.
Di Majene, dari kampung bernama Baruga sebuah legiun perlawanan bersenjata yang sangat merugikan keberadaan KNIL atau Pemerintah Hindia Belanda di Mandar digerakkan oleh Maemunah.
Tahun 1945-1949 merupakan tahun-tahun penting yang menunjukkan secara nyata bagaimana perempuan ini tak pernah sedikit pun menyerah walau pernah merasai kerasnya popor bedil dan kaku laras sepatu serdadu KNIL, dan kaum pribumi sebagai polisi kampung yang dilabeli pangese (mata-mata) itu.
Perempuan ini sosok Srikandi sejati. Ia tak hanya cukup dihormati sebagai warga terpandang, sebab Maemunah telah melewati semua kekaguman, dan rasa hormat siapapun baik kawan maupun lawan sejak zaman perjuangan itu.
Maemunah kini memerlukan pengakuan Negara bahwa Guru yang memilih jalan hidup sebagai pejuang di front terdepan ini saat Republik Indonesia dirundung kemalangan sebab Belanda hendak kembali bercokol, amat pantas disemati Tanda Jasa sebagai Pahlawan Nasional.
Hanya itu yang layak dikatakan bila kita mengurai secara lugas bagaimana Maemunah telah mengorbankan segalanya bagi bangsa ini.
Maemunah. Seorang Ibu yang telah mengajarkan cara mencintai negeri ini secara sungguh-sungguh. Tanpa pamrih dalam sahaja membuncah dari plot penuh drama yang memiliki nilai sejarah (Adi Arwan Alimin, 2021).
(Bersambung)