MANDARNESIA.COM, Morowali — Diaspora orang Mandar tersebar di seantero negeri, salah satunya di Morowali, Sulawesi Tenggara.
Wikipedia menyebut bahwa Morowali adalah salah satu daerah penghasil nikel di Indonesia. Morowali memiliki kawasan industri berbasis nikel dan baja yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). PT IMIP berada di Kecamatan Bahodopi dan memiliki pelabuhan serta bandar udara sendiri.
Morowali adalah sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Bungku Tengah. Kabupaten ini mempunyai luas sebesar 5.472,00 km² dan berpenduduk sebanyak 170.415 jiwa per tanggal 30 Juni 2022, berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, dan sebanyak 176.244 jiwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2023.
Kerukunan Mandar Mammesa (MMA) terbentuk pada 31 Mei 2023.
“Saat itu kami sedang berduka. Dengan dorongan hati kami para perantau dari Mandar untuk membentuk samboyangan kita istilahnya, boyangna to Mandar di Morowali,” sebut Herman kepada mandarnesia.com melalui massagger dan WhatsApp, Senin (11/2/2024).
Herman menuturkan bahwa karena kejadian itulah adanya korban jiwa di Puskesmas Bahodopi yang ingin dipulangkan ke Polewali Mandar, namun saat itu terkendala di sarana ambulans.
“Jadi kami semua yang ada di puskesmas tersebut sepakat menyumbang sedikit untuk membantu korban agar bisa diantar kembali ke kediaman beliau di Polewali Mandar,” kisahnya.
Peristiwa itu menimbulkan kesadaran perantau yang peduli dengan daerah asal untuk membentuk suatu kerukunan bersama di Morowali. Sebagai wadah untuk menghimpun masyarakat Mandar dengan tujuan membangun Kerukunan Mandar Mammesa Sebagai wadah untuk saling melindungi, dan menjaga sesama perantau Mandar di Morowali.
“Jumlah anggota saat ini dalam satu Group WhatsApp sekitar 607 orang,” ujar Herman.
Periode tahun ini MMA dipimpin Nasaruddin R, seorang tokoh perantau yang dipilih dari proses pemilihan.
“Saya berterima kasih atas amanah yang dipercayakan, dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga nama baik Kerukunan Mandar Mammesa (MMA) di Morowali,” ujar Nasaruddin seperti ditulis Herman dalam WhatsApp kepada mandarnesia.com
MMA Morowali memilih motto “USOMBALANGI WATANGNGU, USOMBALANGI SIRI’U, USOMBALANGI PALLULUAREANGNGU”. (WM/*)