Kelapa Sawit Dinilai Tidak Menguntungkan Sulbar

MAMUJU – Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar (ABM) mengatakan, Sulawesi Barat adalah wilayah penghasil kelapa sawit, tapi tidak memberikan kontribusi pembangunan.

“Ini disebabkan karena perusahaan-perusahaan kelapa sawit yang ada di Mamuju berkantor di Jakarta, jadi pajak masuk di sana,” sambutnya di hadapan petani sawit yang hadir dalam acara pertemuan akbar petani kelapa sawit se Sulawesi Barat di D’Hotel Maleo, Selasa (29/8/2017).

Makanya, lanjut ABM yang duduk bersama ketua GAPKI H. Muchtar Tanong, berharap bisa bertemu langsung dengan pengusaha kelapa sawit yang ada di Sulbar. Saya akan mengajak agar perusahaan yang ada di Jakarta kembali ke Sulbar.

Yang kedua lanjut ABM, komoditas ini adalah komoditas ekspor. Menghasilkan devisa negara yang tidak tercatat di Sulbar, tapi tercatat di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.

“Jadi uang kontribusi pemerintah pusat yang berupa DAU, DAK dan lain-lain tidak masuk ke Sulbar. Jadi kita tidak dapat uang pengembangan,” kata ABM.

Lanjut ABM, masalah ini telah disampaikan pada saat rapat dengan Presiden. Keinginan Sulbar, perusahaan yang mengelola sawit di sana kembali berkantor di Mamuju. Minimal ada cabang dan terdaftar.

“Yang kedua saya minta kepada Menteri Keuangan agar biaya dipusatkan di Mamuju bukan di tempat lain,” jelas ABM.

#SudirmanSyarif