Ini Komentar Bupati Soal Maraknya Swalayan di Mamuju

Menunggu Aturan Resmi, Permintaan Izin Swalayan Dihentikan -

MAMUJU – Bupati Mamuju Drs. H. Habsi Wahid, M.M menanggapi terkait maraknya swalayan di Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Habsi menilai kehadiran swalayan tidak akan membunuh perekonomian khususnya bagi pedagang kecil.

“Sama seperti di Parepare tidak mematikan,” kata Hasbi usai acara buka bersama di Pelataran Kantor Bupati Mamuju, Senin (29/5/2017) malam.

Menurutnya, perlu didorong pada tatanan masyarakat. Yang belanja di minimarket adalah kelas ekonomi menengah ke atas. Sedangkan pasar rakyat, yang berbelanja adalah kelas menengah ke bawah.

“Kan ada yang dijual di pasar rakyat dan ada yang tidak dijual di minimarket. Contohnya, ikan, kan tidak ada dijual di swalayan. Seperti sayur kan sampai sekarang saya lihat belum ada dijual di situ. Semuanya masih ada di pasar rakyat,” tutur Hasbi.

Namun, lanjut Habsi bukan berarti pemerintah tidak melihat pada prospek para pelaku ekonomi kecil.

“Sekarang saya sudah stop untuk sementara di jumlah 26 swalayan ini. Sambil kita buat peraturan daerahnya. Bagaimana mengatur itu, berapa jumlah dalam satu jalanan,” lanjut Habsi.

“Mengenai apakah akan ditambah lagi gerai (swalayan, red). Kita lihat kondisi regulasi yang mengatur kalau sekarang ini belum ada yang mengatur. Sehingga, masih disesuaikan dengan kondisi yang ada,” sambung Habsi.

Sebelumnya, salah satu pemilik toko Udin Abbas dalam Kota Mamuju mengaku, semenjak adanya swalayan yang beroperasi mengakibatkan dagangannya turun drastis.

“Berpengaruh sekali kasian pas ada swalayan, kita harus mengimbangi biasanya kita ambil barang dua kali sebulan. Tapi, setelah mereka ada, kira-kira ada tiga bulan lagi baru kita isi,” keluh Udin Abbas.

Sebagai pedagang kecil, pihaknya hanya bisa berharap kepada pemerintah jangan sampai keberadaannya akan semakin memberikan kesusahan buat pedagang.

“Saya sudah berapa kalimi ke daerah lain tapi tidak sebegini, Kota Mamuju tidak terlalu luasji tapi kenapa terlalu banyak swalayannya dan maumi kita bilang apa, mau dikurangi terlanjur juga, paling tidak stop sajalah jangan ditambah lagi,” harapnya.

#SudirmanSyarif-BusriadiBustamin